"Sentra sapi perah seperti di Getasan. Itu sangat berdampak diperekonomian warga. Susunya tidak keluar jika terindikasi. Tentunya hal ini membuat peternak sapi perah minim pemasukan. Bahkan akibat PMK produksi susu sapi di Kabupaten Semarang turun hingga 30 persen," urainya.
Bupati Semarang juga menambahkan guna membantu masyarakat atau peternak sapi perah yang terdampak PMK, Pemkab Semarang juga membagikan sejumlah obat-obatan untuk para peternak yang terdampak.
"Kita dari Pemerintah terus membantu masyarakat, baik dari sisi obat obatan untuk sapi mereka maupun dari sisi peternak. Tentunya kita semua prihatin dengan kondisi ini dan saya berharap ini tidak terus meluas dan bisa semakin banyak yang sembuh," imbuh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.
Sementara itu, Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Wigati Sunu menambahkan, hewan ternak yang bisa divaksin yakni hewan ternak yang sehat.
Saat ini yang didahulukan adalah sapi perah muda betina baru yang jantan. Setelahnya baru sapi potong, domba hingga kambing. Kasus sapi perah di Kabupaten Semarang sempat menurun hingga 30 persen.
“Untuk stok Idul Adha, sapi dan kambing semua tercukupi. Kita harap masyarakat bisa membeli hewan kurban dari wilayah sendiri guna menghindari penyebaran PMK," tambah Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Wigati Sunu. (abc/mg4/ree)
Load more