Solo, Jawa Tengah - Indahnya hidup toleransi umat beragama ditunjukan oleh Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah, Solo, Jawa Tengah. Hari ini, Minggu (10/7/2022) menjadi momen perayaan Hari Raya Idul Adha bagi umat muslim.
Untuk menciptakan kekhusyukan beribadah Sholat Ied, Pihak Gereja memutuskan untuk meniadakan jadwal kebaktian pagi lantaran halaman depan gereja digunakan untuk jemaah Sholat Ied.
Prasasti tugu lilin menjadi bukti saling janji untuk tetap menjaga kerukunan berdiri tegak di antara tembok pembatas antara gereja dengan masjid.
Pengurus GKJ Joyodiningratan memutuskan meniadakan jadwal kebaktian pagi karena jalan di depan gereja dan masjid tersebut menjadi tempat pelaksanaan sholat ied. Sementara, jadwal kebaktian berikutnya pukul 15.30 WIB dan 18.30 WIB tetap digelar.
Pendeta GKJ Joyodiningratan, Beritha Tri Setyo Nugroho mengatakan gereja memutuskan untuk meniadakan kebaktian pagi pada Minggu (10/7/2022) sebab bertepatan dengan perayaan Idul Adha area depan gereja akan digunakan untuk saudara umat muslim yang merayakan Idul Adha.
“Gereja meniadakan kebaktian jam 05.30 WIB dan 09.00 WIB karena sholat ied akan dilangsungkan pada pagi hari dan setelah itu dilangsungkan penyembelihan hewan kurban,” ujar pendeta gereja tersebut,
Dengan meniadakan kedua jadwal kebaktian pagi tersebut, dirinya berharap umat Islam yang sedang melaksanakan Shalat Ied dan penyembelihan hewan kurban di Masjid Al Hikmah dapat berjalan nyaman dan khidmat.
Apalagi menjaga kerukunan dan saling menghormati antara jemaah Masjid Al Hikmah dan Jemaat GKJ Joyodiningratan telah terjalin sejak lama.
“Diadakannya (kebaktian) jam pagi dan siang supaya Masjid Al Hikmah lebih maksimal mengadakan ibadah. Tentunya dari pihak gereja tidak ada permasalahan dengan meniadakan kebaktian pagi dan siang karena ini adalah bentuk toleransi, ini adalah bentuk menghargai antar umat beragama. Inilah salah satu hal yang harus dijunjung tinggi,” katanya.
Keputusan mengenai informasi meniadakan jadwal kebaktian tersebut juga telah disampaikan kepada para jemaat gereja sejak jauh hari sebelumnya.
Beritha juga mengatakan bahwa jemaat gereja tidak keberatan dengan informasi tersebut, bahkan mereka bangga dengan wujud toleransi umat beragama.
“Memberikan pengarahan ataupun informasi soal ditiadakannya kebaktian telah disampaikan kepada para jemaat gereja sejak dua minggu sebelumnya. Tidak ada jemaat gereja dan keberatan dan semuanya berjalan dengan lancar. Jemaat sangat menghargai dan bangga juga dengan wujud toleransi yang terjadi antara gereja dan masjid,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Takmir masjid Al Hikmah, Nasir Abu bakar mengaku adanya koordinasi dengan GKJ Joyodiningrat terkait izin menggunakan halaman dan jalan depan gereja untuk digunakan sebagai lokasi Sholat Ied. Gereja pun mengizinkan dengan tangan terbuka.
“Kita harus koordinasi dengan pihak gereja karena harinya sama hari Minggu. Tapi karena sudah terbiasa jadi tidak ada halangan dan tidak ada hambatan apapun. Kita saling sama memahami bahwa kita hari Minggu Sholat Ied dan jemaah juga Ibadah hari Minggu maka akan diundurkan begitu,” ucap Nasir. (Kmr)
Load more