Pati, Jawa Tengah - Ratusan kapal ikan berbobot puluhan gross ton tidak melaut dan terparkir di dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, karena harga solar non subsidi mahal mencapai Rp 17 ribu per liter.
Sepinya aktifitas bongkar ikan dari kapal ikan nelayan dan lelang ikan di TPI Juwana ini imbas dari tidak melautnya ratusan kapal ikan jenis pursein, jaring tarik berkantong dan kapal cumi, karena harga solar non subsidi mahal mencapai Rp 17 ribu per liter.
Para pemilik kapal dan Anak Buah Kapal (ABK) memilih berhenti melaut karena biaya pembelian solar untuk melaut dirasa tidak sebanding dengan hasil ikan yang diperoleh.
Untuk sekali melaut ke perairan Kalimantan, Sulawesi dan Papua, kapal ikan berbobot puluhan gross ton ini membutuhkan puluhan ribu liter solar untuk bahan bakar. Sehingga biaya pembelian solar ini menjadi operasional tertinggi untuk melaut.
Kepala Urusan Teknik Lelang TPI 1 Juwana, Suratman, mengatakan tidak melautnya ratusan kapal ikan ini berdampak terhadap aktifitas bongkar ikan dan lelang ikan di TPI 1 juwana menjadi sepi dan berdampak terhadap pendapatan retribusi TPI 1 Juwana.
“Dengan banyaknya kapal yang tidak melaut karena aspek beberapa hal, salah satunya dampak naiknya harga solar non subsidi yang mencapai Rp 17 ribu/liter berimbas terhadap pendapatan retribusi di TPI 1 Juwana turun,” ujar Suratman, Selasa (2/8/2022).
“Saat ini kapal yang melaut baru sekitar 30 persen dari keseluruhan jumlah kapal yang ada di Juwana,” lanjutnya.
Suratman menjelaskan, jika biasanya sehari minimal ada lima kapal ikan yang bongkar ikan di TPI 1 Juwana, kini seminggu maksimal dua kapal ikan yang bongkar ikan di TPI 1 Juwana.
“Sebelumnya rata-rata per hari kurang lebih 5 sampai 10 kapal yang bongkar ikan di TPI 1 Juwana, karena ini sepi seminggu kadang 1 kali kadang 2 kapal, jadi sangat jarang sekali kapal yang bersandar di TPI Juwana,” jelasnya.
Pemkab pati tahun 2022 ini kembali menaikkan target pendapatan retribusi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 1 dan 2 juwana menjadi 11,950 miliar rupiah selama satu tahun.
Jika kondisi TPI Juwana terus sepi karena banyak kapal ikan yang tidak melaut imbas mahalnya harga solar non subsidi, kenaikan target pendapatan retribusi ini diperkirakan sulit tercapai. (Arm/Buz)
Load more