Semarang, Jawa Tengah - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang melakukan Napak Tilas Jalur Rel dengan panjang 25 Km dari Stasiun Semarang Tawang sampai dengan Stasiun Tanggung Kabupaten Grobogan menggunakan kereta api.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati 155 tahun perjalanan kereta api pertama di Indonesia yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2022. Acara tersebut juga diwarnai aksi “Stasiun Tanggung Fashion Week” yang menampilkan peragaan busana kostum.
Napak tilas tersebut diikuti 180 peserta dari berbagai komunitas, seperti pecinta kereta api, komunitas sejarah, jajaran Internal KAI hingga para Pensiunan KA. Beberapa dari peserta ini, memakai kostum layaknya warga zaman kolonial, ada juga yang berkostum sebagai pahlawan serta pejuang kemerdekaan.
Menurut Kepala Daop 4 Semarang Wisnu Pramudyo bahwa peringatan ini dapat dijadikan momen untuk mengingat jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah membangun rel kereta api di Indonesia.
"Kita sebagai generasi penerus insan kereta api, harus bersyukur transportasi kereta api di Indonesia hingga saat ini terus mengalami kemajuan. Diharapkan nantinya, angkutan kereta api dapat terus meningkat dari tahun ke tahun dan menjadi tulang punggung transportasi nasional," jelasnya, Rabu (10/8/2022).
Napak tilas Semarang Tawang - Tanggung PP ini menggunakan gerbong yang ditarik menggunakan lokomotif livery vintage, dengan melewati jalur yang pertama kali dibuka pada tanggal 10 Agustus 1867 dan merupakan kereta api pertama yang beroperasi di Indonesia.
Napak tilas ini juga melewati 4 stasiun yang merupakan empat stasiun tertua di Indonesia, diantaranya: Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Alastua, Stasiun Brumbung dan Stasiun Tanggung. Di Stasiun Tanggung digelar seminar sejarah Perkeretaapian Indonesia yang dibawakan oleh Sejarawan Kota Semarang Tjahjono Rahardjo,
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Mr. L. A. J Baron sloet Van den Beele pada tahun 1864. Pembangunan jalur kereta api dengan lebar sepur 1.435 mm ini dilaksanakan oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), lintas Semarang sampai dengan Tanggung berhasil dirampungkan pada 10 Agustus 1867. Selanjutnya, NISM melanjutkan pembangunan jalur kereta api ke daerah Vorstenlanden (Yogyakarta dan Surakarta) dan selesai tahun 1872.
“Semarang dapat dikatakan sebagai kota kereta api penting, sebagai kota tempat kelahiran kereta api di Indonesia. Kita patut bangga melaksanakan peringatan napak tilas ini, yang diharapkan dapat sebagai pengingat sejarah perkeretaapian serta menjadikan penyemangat untuk lebih memberikan pelayanan dan inovasi terbaik untuk para pelanggan kereta api kedepannya,” ujar Wisnu.
Pada akhir acara, digelar fashion show di area Stasiun Tanggung, dimana para peserta pesta kostum beraksi di catwalk. Mereka melenggang bergantian layaknya model dengan kostum yang dipakainya. (dcz/ebs)
Load more