Pasar Desa Sedo di Demak Terbakar, 49 Kios Pedagang Ludes Dilalap Api

Demak, Jawa Tengah - Kebakaran melanda Pasar Desa Sedo di Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Selasa (16/8/2022) malam tadi.  Kebakaran sempat mengakibatkan panik warga di dekat lokasi kebakaran, yang sedang menggelar malam tirakatan menyambut  peringatan hari Kemerdekaan, tujuh belas agustus.

Sodikin (45) salah seorang pedagang mengungkapkan, kebakaran pasar yang berada di tepi jalan raya Trengguli Welahan Jepara ini terjadi sekira pukul 20.40 WIB. Api pertama kali muncul dari sebuah kios sembako yang ada di sisi barat. 

Karena banyaknya barang yang mudah terbakar dan angin bertiup cukup kencang mengakibatkan api cepat merembet ke kios lainnya.

“Akibat banyaknya barang mudah terbakar, seperti plastik dan kerdus, membuat api semakin membesar dan merembet ke kios lain. Dalam waktu kurang dari dua jam sebanyak 49 kios yang berada dalam satu los ludes terbakar,” kata Sodikin.

Sembari menunggu kedatangan mobil pemadam kebakaran, dengan peralatan seadanya para pedagang dibantu warga kemudian berusaha memadamkan kobaran api.  

Api berhasil dikuasai dan  dipadamkan  setelah 7 mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Demak dan Kudus didatangkan ke lokasi kebakaran. 

Imron (50), komandan regu Damkar Pemkab Demak mengungkapkan setelah mendapatkan laporan terjadi kebakaran, timnya langsung ke lokasi untuk memadamkan api.  

Dalam upaya pemadaman ini tim Damkar Demak dibantu unit Damkar dari Pemkab Kudus dan tim BPBD yang mengerahkan sejumlah unit mobil tangki untuk mensuplay air ke lokasi kebakaran.

“Karena lokasi kebakaran yang berada di tepi jalan raya, memudahkan kami dalam melakukan upaya pemadaman. Dan dalam waktu kurang dari 3 jam api bisa dipadamkan,” jelas  Imron.  

Kepolisian di Demak  masih  melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran. Meski tidak ada korban jiwa kerugian diperkirakan mencapai  ratusan juta rupiah.  

Sementara itu para pedagang pada Rabu (17/8/2022) pagi ini, melakukan pembersihan puing-puing kebakaran. Sejumlah pedagang juga terlihat mengais barang yang bisa diselamatkan, seperti barang pecah belah yang tidak terbakar. (San/Buz)