Semarang, Jawa Tengah - Joko Priyono terlihat antusias datang ke Lapangan Simpang Lima untuk mengikuti upacara HUT ke 77 Republik Indonesia. Di tempat tersebut ada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang akan memimpin upacara.
Setelah upacara Joko Priyono menceritakan bagaimana menjadi aktifis JI hingga kemudian kembali ke pangkuan RI.
Ia mengaku saat ini membentuk Neo JI bersama rekan-rekannya yang telah keluar dari JI, dengan tujuan meluruskan pemahaman terorisme menuju ahlussunah wal jamaah. Bukan hanya bersama Pemprov dan masyarakat, pembinaan anti radikalisme juga dilakukan bersama Ruangobrol Unit Idensos Densus 88 AT Satgaswil Jateng.
“JI bubar di tahun 2007, dan di tahun 2008 saya mendirikan Neo JI untuk meluruskan pemahaman. Bersama teman-teman yang lain kita mencoba mengajak kembali kepada akidah ahlussunah wal jamaah. Tolong pahami Pancasila ini lebih adil, dari proses sejarah terbentuknya, sebagai suatu kemaslahatan, dan dibuat untuk kebaikan bangsa indonesia,” jelas Joko Priyono, Rabu (17/8).
Sementara pasangan suami-istri eks napiter yang lain, Ahmad Supriyanto dan Ika Puspita Sari juga menuturkan bahwa Jawa Tengah baik pemerintah maupun masyarakatnya sangat terbuka dan menerima dengan baik para teroris yang telah kembali menerima konsep NKRI.
“Alhamdulillah bebas Januari kemarin. Alhamdulillah pemerintah di sini membantu kami termasuk proses pernikahan kami, membantu mensupport semuanya,” kata Ahmad.
Load more