Semarang, Jawa Tengah - Universitas Negeri Semarang (UNNES) menganugerahkan gelar Profesor Kehormatan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Proses penganugerahan dilakukan Sabtu (20/8/2022) di Auditorium Prof. Wuryanto UNNES, Semarang, Jawa Tengah. Tampak hadir pada acara tersebut sejumlah tokoh, antara lain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Ketum PSSI Mochammad Iriawan, serta sejumlah tokoh olahraga lainnya.
Gelar Profesor Kehormatan tersebut diberikan oleh Fakultas Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (FIK UNNES) dalam Ilmu Kebijakan Olahraga (Sport Policy).
Dalam orasi ilmiahnya, Zaenudin Amali menekankan bahwa tidak ada jalan pintas dalam meraih prestasi. Ia mengutip hasil penelitian salah satu pakar dan guru besar, yaitu Ericsson yang menyebutkan bahwa dibutuhkan waktu minimum 10 tahun atau 10.000 jam latihan untuk mengantarkan atlet menuju podium internasional.
"Pembinaan atlet jangka panjang yang menghasilkan prestasi dunia merupakan investasi negara untuk pembangunan sumber daya manusia serta mengangkat harkat dan martabat bangsa di tingkat internasional," tutur Zaenudin Amali di hadapan ratusan orang, termasuk Rektor dan para Guru Besar UNNES.
Zaenudin menambahkan, ia yakin ke depan Indonesia masuk 5 besar dunia di bidang olahraga. Syaratnya, selain bekerja keras juga harus fokus pada cabang olahraga terukur yang dipertandingan di olimpiade maupun paralimpiade..
"Penentuan cabang olahraga unggulan harus yang sesuai dengan karakteristik orang Indonesia, yaitu cabang olahraga akurasi dan teknik. Olympic dan paralympic menjadi sasaran utama, sedangkan Asian Games dan Sea Games menjadi sasaran antara," ungkap Zaenudin.
Untuk mencapai itu, lanjutnya, harus menyelesaikan dulu sejumlah masalah yang selama ini masih menjadi kendala. Antara lain adalah partisipasi dan kebugaran masyarakat Indonesia yang masih rendah serta belum ada sentra latihan nasional unggulan yang berstandar internasional.
Sementara itu, Rektor UNNES, Prof. Dr. Fathur Rokhman menyatakan, penganugerahan gelar Profesor Kehormatan kepada Zaenudin Amali dilakukan karena Zaenudin memiliki kiprah yang sangat panjang di bidang olahraga, sejak dari mahasiswa hingga mendapat amanah di kepemimpinan nasional.
"Beliau bukanlah pendatang baru dalam dunia kepemudaan dan olahraga. Beliau memiliki kiprah yang sangat panjang. Kiprah tersebut bahkan telah dimulai sejak beliau mahasiswa dan berlanjut ketika beliau terjun ke dunia kepemimpinan nasional dan kemudian mendapat amanah sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia," kata Fathur.
Ia menambahkan, salah satu gagasan mutakhir Prof. Zaenudin Amali adalah Desain Besar Olahraga Nasional atau DBON. Ini adalah konsep penting yang berdampak besar dalam pembangunan olahraga nasional. DBON telah disahkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden No. 86 tahun 2021 sebagai pedoman bagi pemerintah pusat, organisasi olahraga, induk organisasi cabang olahraga, dunia usaha dan industri, akademisi, media, dan masyarakat dalam penyelenggaraan keolahragaan.
"Keberadaan DBON sangat penting karena membuat kita sebagai sebuah bangsa memiliki desain, kebijakan, dan strategi yang komprehensif dalam melaksanakan pembangunan olahraga nasional," ungkap Fathur. (tjs/ard)
Load more