"Ini menandakan emak-emak sudah putus asa. Kain putih ini dibentangkan untuk tandatangan dukungan kepada masyarakat yang melintas," ujarnya.
Para emak juga mementaskan aksi teatrikal yang menggambarkan kesengsaraan rakyat setelah harga BBM naik.
"Ini pilihan kita dengan aksi ini. Mereka harusnya para anggota DPRD bertanggung jawab bukan membiarkan seperti ini," katanya.
Salah satu peserta aksi, dalam orasinya menyuarakan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM bukan sebuah solusi. Karena menurutnya sifatnya sementara saja.
"Kita tidak butuh BLT, karena analoginya seperti anak kecil jatuh tetapi dikasih eskrim. Hanya bersifat sementara tapi sakitnya masih terasa," pekiknya.
Para emak-emak ini merasa langsung terdampak dengan adanya kenaikan BBM. Karena banyak harga kebutuhan pokok naik termasuk kebutuhan untuk anak-anak.(Sjo/Buz)
Load more