Pati, Jawa Tengah – Derby Muria pekan ke 4 dalam lanjutan kompetisi Liga 2 Grup Tengah antara tuan rumah Persipa Pati melawan Persijap Jepara akan berlangsung di Stadion Joyokusumo Pati, Minggu (18/9/2022).
General Manager Persipa Pati, Dian Dwi Budianto mengatakan, di Liga 2 ini sejumlah peraturan lebih ketat dari sebelumnya. Misalnya regulasi liga yang membatasi penjualan tiket sesuai kapasitas stadion.
Jumlah tiket yang dijual harus disesuaikan dengan kapasitas stadion. Sementara Stadion Joyokusumo saat ini hanya mampu menampung 5 ribu penonton.
"Regulasi Liga jumlah penonton di stadion sudah dijatah oleh LIB, bilamana lebih dari kapasitas dan dihitung oleh LIB lebih, kita akan didenda. Jadi itu yang harus kita sikapi bersama," kata General Manager Persipa Dian Dwi Budianto, Selasa (13/9/2022).
Selain jumlah penonton yang dibatasi, Dian menjelaskan penonton juga dilarang untuk merekam gambar di dalam stadion saat pertandingan berlangsung.
“Live streaming atau siaran langsung sudah diatur oleh penyelenggara Liga. PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai penyelenggara tidak mengizinkan adanya siaran langsung, selain dari Emtek maupun dari LIB sendiri,” jelasnya.
“Jika di luar itu terbukti ada foto ataupun video, nanti yang terkena sanksi Persipa Pati. Kami berharap penonton mematuhi regulasi Liga yang dikeluarkan PT LIB," lanjutnya.
Sementara itu, terkait penyelanggaraan pertandingan home perdana melawan FC Bekasi City, pada Minggu (11/9/2022), Dian mengapresiasi para supporter Persipa Pati karena tidak menyalakan flare maupun melakukan pelemparan botol.
“Saya memuji sikap dewasa pendukung Persipa Pati dalam laga kandang perdana kemarin. Saya berharap sikap dewasa ini ditunjukkan terus oleh suporter dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya,” ujarnya.
Sebab, jika terjadi pelemparan botol maupun flare, Persipa Pati akan terancam sanksi berupa denda. Hal ini tentu akan membuat Persipa merugi.
“Sekali pelemparan botol maupun flare, Persipa akan didenda sebanyak Rp 25 juta. Kalau banyak denda, Persipa Pati juga berat untuk membayar. Karena kami sendiri secara finansial masih kekurangan,” pungkasnya. (Arm/Buz)
Load more