Blora, Jawa Tengah – Video viral yang memperlihatkan istri seorang kadus yang menyunat uang pencairan bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM), di Kabupaten Blora, Jawa Tengah langsung ditanggapi serius oleh Bupati Blora Arief Rohman.
Menurutnya, pihak kepolisian juga sudah melakukan penyelidikan terkait dugaan pungutan liar (pungli) tersebut.
"Kita minta jangan dilakukan lagi, dan yang motong juga sudah minta maaf, dan potongannya sudah dikembalikan," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Randublatung AKP Les Pujianto, mengatakan setelah adanya video viral tersebut dari Polres Blora langsung menerjunkan tim Tindak Pidana Korupsi (tipikor) untuk ke lokasi.
“Jadi, kemarin pihak Polres Blora langsung turun kelokasi, dari pihak Polsek hanya menyaksikan, ikut mendampingi tim tipikor empat personil,” ujar AKP Les Pujianto
Dari hasil pemeriksaan sementara pihak kepolisian, alasan seorang kepala dusun berani memotong uang sebesar Rp. 20 ribu dari warga penerima BLT BBM karena sudah melakukan kesepakatan dari awal. Uang hasil potongan sebesar Rp. 20 ribu rencanaya akan digunakan pelaku untuk membeli baju kader.
“Ide penarikan diakui pelaku berawal dari hasil kesepakatan bersama, namun ada pihak-pihak yang kurang suka dan uang tarikan sebesar Rp. 20 ribu rencananya akan digunakan pelaku untuk membeli baju kader,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, video berdurasi sekitar 2 menit 50 detik yang memperlihatkan adanya sejumlah warga yang menyetor uang Rp 20.000 ke seseorang beredar luas di masyarakat.
Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, aksi pemotongan bantuan tersebut dilakukan di Dusun Nglego, Desa Sumberejo, Kecamatan Randublatung. Dalam video tersebut juga memperlihatkan percakapan antar warga dengan seorang perempuan paruh baya terkait kegunaan dana pemotongan tersebut.
"Biar padang jobo jero (biar legowo luar dalam), uang e (potongan) kagem nopo Bu (uang e buat apa Bu)?," tanya seorang warga dikutip dalam video tersebut.
"Ya, kalau ikhlas (dipotong) silahkan, kalau tidak ikhlas ya tidak apa-apa," jawab ibu paruh baya sembari menerima uang pecahan Rp. 20 ribuan dari warga setempat. (Agw/Dan)
Load more