Kendal, Jawa Tengah - Nelayan di Kendal Jawa Tengah hari-hari ini harus berjibaku dan berjuang keras demi bisa mendapatkan jatah beli solar untuk dipakai melaut.
Antrean panjang tampak jelas terlihat di SPBN dekat dermaga muara Kali Kuto, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kendal. Tumpukan jeriken tampak berderet memenuhi halaman SPBN. Sebagian besar yang antre adalah ibu-ibu karena suami mereka harus bekerja melaut. Mereka berebut jatah solar bersubsidi sebagai bahan bakar kapal tangkap ikan.
Kata mereka, pasokan solar hanya datang dua kali dalam sepekan. Maka tak heran, antre harus dilakukan sejak beberapa hari sebelum pasokan datang. Kalau perlu menginap agar bisa mendapatkan kupon antrean di awal.
"Harus antre, apalagi ini kan dijatah jumlah solarnya sesuai besar kecilnya kapal atau perahu. Sudah dicatat, kalau kapal kecil cuma dapat 40 liter, yang agak besar dapat 70 liter, tapi rata-rata dapat 60 liter," jelas Waliyah, istri nelayan yang antre.
Dengan solar yang dijatah, maka nelayan kini tak bisa mengoperasikan kapal atau perahu tiap hari. Karena jatah solar tersebut hanya cukup untuk dipakai melaut seminggu dua kali saja.
"Dua jeriken dapat 60 liter ya paling untuk dua kali dakam seminggu. Kala jarak dekat bisa tiga kali. Ya terpaksa harus begitu sekarang," kata Sukardi, nelayan Rowosari Kendal.
Load more