Temanggung, Jawa Tengah - Harga kedelai di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, masih bertahan di angka Rp13 ribu perkilonya. Akibatnya, para perajin tempe terpaksa perkecil ukuran dan mengalami penurunan omset hingga 50 persen.
Selain mengubah ukuran tempe menjadi lebih kecil, para perajin ini juga mengurangi jumlah produksi dari sebelumnya 70 kilogram kini menjadi 40-50 kilogram per hari.
Hartini, seorang perajin tempe yang memiliki empat karyawan ini terpaksa tetap membuat tempe, karena tak memiliki penghasilan lain. Selain itu, mereka tak ingin kehilangan pelanggan di pasaran meski harus menanggung untung yang tipis.
Dalam satu bungkus tempe dijual dengan harga Rp. 5.000 dengan isi 10 lembar tempe. Atas kenaikan tersebut dirinya mengaku terjadi penurunan omzet hingga 50 persen.
“Ya pendapatanya jelas turun mas, sekitar lima puluh persen turunya. Mau ga mau ya saya perkecil ukuranya, kalo masih pakai ukuran semula tapi harganya tidak naik nanti ya rugi banyak, sekarang harganya tetap, tapi saya perkecil ukuranya." Kata Hartini, Jumat (7/10/2022).
Kondisi ini diperparah dengan kenaikan harga penunjang pembuatan tempe lainnya seperti pengikat tempe, bahan bakar kayu, daun pisang dan kertas pembungkus naik sebesar tiga ribu hingga tujuh ribu rupiah per kilonya.
Load more