Wonosobo, Jawa Tengah – Modus peredaran narkoba dikalangan pelajar dan anak usia sekolah kini makin marak dan beragam, salah satunya yakni peredaran narkoba melalui jajanan dan dalam bentuk kemasan menarik hingga sulit untuk terdeteksi.
Untuk mengantisipasi peredaran narkoba dikalangan pelajar tersebut dan menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkotika menurutnya diperlukan kolaborasi dari seluruh pihak.
“Kita bersama harus menyelamatkan anak bangsa dari pengaruh narkoba, kegiatan sosialisasi seperti ini harus dilakukan ditiap-tiap sekolah di Wonosobo dan bersinergi dengan seluruh pihak dalam upaya perang melawan narkoba,” tegasnya.
Menurut Pengurus Badan Penyelenggara Pendidikan Pengembangan Ma’arif NU (BP3MNU) Wonosobo, Muhtar Muhtadi, melalui kemudahaan komunikasi saat ini justru menimbulkan dampak negatif terhadap kemudahan akses untuk mendapatkan narkoba dan psikotropika.
“Mudahnya mengakses dan murahnya kalau tidak cepat-cepat kita antisipasi berbahaya apalagi anak-anak kan masih labil jadi perlu kita kasih tahu. Sosialisasi ini sebagai upaya getol dan preventif pencegahan narkoba bagi pelajar. Harapannya seluruh pelajar terbebas dari narkoba dan psikotropika,” terangnya.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Wonosobo, Suwondo Yudhistiro menekankan generasi muda di Wonosobo harus diselamatkan dari bahaya narkoba. Ia juga menambahkan berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) angka kematian akibat minuman keras dan narkoba mencapai 3,5 juta orang di dunia per tahunnya.
“Setiap tahun, di dunia ada sekitar 3,5 juta orang meninggal akibat miras dan narkoba, dan berdasarkan data kepolisian RI, ada sekitar 726 kasus kecelakaan kendaraan bermotor akibat pengaruh miras dan narkoba, dengan rentan usia 15 sampai 29 tahun,” pungkasnya. (Rbo/Buz)
Load more