Semarang, Jawa Tengah - Curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada beberapa hari terakhir, menimbulkan keresahan tersendiri bagi para petani padi.
Hal ini seperti yang diungkapkan Suwestiyono (66), petani dari Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa. Lokasi sawah yang berada di sekitar Danau Rawa Pening berpotensi tergenang air seiring masuknya musim hujan.
“ Situasinya sulit dengan adanya curah hujan tinggi disamping dengan adanya pengecoran di Pintu Air Tuntang menyebabkan padi tergenang." ungkap Suwestiyono, Jumat(14/10/2022).
"Karena curah hujan tinggi, kami harap pengelola proyek agar memberi tahu sebelumnya yang berkaitan dengan genangan. Apalagi saat ini masih panen, habisnya akhir Desember 2022,” lanjutnya.
Keresahan yang sama juga dirasakan petani di daerah Desa Sidomulyo, Kecamatan Ungaran Timur, Sumarjo (65), ia mengaku khawatir sawahnya tergenang jika curah hujan tinggi terus mengguyur wilayah Kecamatan Ungaran Timur.
" Hujan deras banyak dampaknya bagi area persawahan. Tak hanya sawah siap panen saja yang tergenang air. Tapi juga rawan terserang hama tikus dan walang sangit saat masuknya musim hujan," ujar Sumarjo.
Saat ini populasi walang sangit juga bisa bertambah pesat saat gerimis dan langit mendung. Selain itu, penanaman padi yang tidak serempak bisa mendukung tingginya populasi serangga itu.
“ Ini sudah masuk masa panen tapi ya berkurang tapi tidak saya hitung-hitung dan timbang-timbang berkurangnya berapa, yang penting dipanen saja." ungkapnya
Rencana nanti masa tanamnya bareng-bareng dengan teman-teman, belum tahu kapan tapi jika panen sudah selesai kira-kira sebulan lagi,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu mengatakan bahwa lahan pertanian di daerahnya masih relatif aman dari bencana alam yang terjadi.
Saat ini petani wilayah Kabupaten Semarang belum melakukan tanam padi secara serentak pada masa transisi musim ini.
" Para petani belum memulai penanaman, mereka masih mengkhawatirkan serangan hama tikus sehingga mereka memilih menunda tanam sambil menunggu cuaca ekstrem yang jamak terjadi di masa pergantian musim," ungkap Wigati Sunu.
“ Saat ini belum terdapat laporan mengenai lahan pertanian di wilayah Kabupaten Semarang yang terdampak sehubungan dengan perubahan cuaca ekstrem kali ini,” imbuhnya. (Abc/Buz)
Load more