Penyempurnaan alat deteksi dini tanah longsor dari manual ke sistem digital disambut baik oleh pihak BPBD Banjarnegara. Sehingga pergerakan tanah bisa terpantau oleh siapa pun.
“Ini luar biasa para santri-santri. Karena mereka membuat system semua masyarkat bisa tahu ada pergerakan tanah di mana di titik mana. Bukan hanya satu public area saja,” ujar inventor sekaligus Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andry Sulistyo.
Saat ini, alat deteksi dini tanah longsor sudah dipasang lebih di 30 titik baik daerah Jawa Tengah maupun Jawa Barat. Harapannya, dengan adanya alat ini mampu mengurangi resiko korban jiwa pada saat terjadi bencana tanah longsor.
“Alat ini sudah dipasang di beberapa titik. Ada 34 titik baik di Jateng atau di wilayah Jabar. Harapannya bisa mengurangi risiko korban jiwa,” pungkas Andry (rbo/ppk)
Load more