Kudus, Jawa Tengah - Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), secara umum wilayah Jawa Tengah telah memasuki musim penghujan pada bulan Oktober, satu bulan lebih cepat dari biasanya. Sedangkan puncak hujan akan terjadi pada bulan Januari sampai Februari tahun depan.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Unsur Forkopimda, Sekda Kudus beserta asisten, OPD terkait, personel TNI/Polri, Satpol PP, dan peserta lainnya.
"Menghadapi musim penghujan, kondisi ini harus diwaspadai, terlebih ada beberapa wilayah di Kudus yang memiliki tingkat kerawanan bencana lebih besar dibanding dengan wilayah lainnya," kata Hartopo.
Tidak hanya bencana angin ribut, banjir dan tanah longsor pun berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Kudus. Setidaknya ada 6 kecamatan yang rawan banjir dan 2 kecamatan yang rawan longsor.
"Berdasarkan data BPBD Kudus tahun lalu, sebanyak 72 kejadian angin kencang, 40 banjir dan 21 tanah longsor terjadi di Kudus. Sedangkan, untuk tahun ini, per-bulan September telah terjadi 53 kejadian angin kencang, 16 banjir dan 29 tanah longsor," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya menekankan kewaspadaan kepada seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi dan menanggulangi potensi bencana yang kemungkinan dapat terjadi. Mengingat peningkatan curah hujan tentu akan berbanding lurus dengan potensi bencana yang bisa terjadi.
Load more