"Ini bukan menjadi tugas pemerintah daerah saja, melainkan semua elemen masyarakat bisa ikut terlibat sesuai perannya masing-masing. Pelaksanaan apel kesiapsiagaan ini adalah sebagai bentuk persiapan kita dalam mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya bencana di Kabupaten Kudus," ujarnya.
Pada kesempatan ini, Bupati Kudus memberikan beberapa penekanan dalam upaya mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya bencana di Kabupaten Kudus, khususnya pada segenap personel penanggulangan bencana.
"Di antaranya dengan menyiapkan mental dan fisik, menguasai dan mengenali medan, melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik antar instansi, memedomani SOP yang berlaku, melakukan pembinaan dan sosialisasi terhadap masyarakat, melaporkan setiap ada kejadian, serta mengikuti info ter-update dari BMKG," pesannya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kudus Mundir, menambahkan bahwa berdasarkan analisa BMKG pada akhir tahun ini akan terjadi peningkatan akumulasi curah hujan.
Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya bencana di beberapa daerah yang rawan banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Mengantisipasi terjadinya bencana, pihaknya menggandeng instansi terkait di Pemkab Kudus dengan memastikan kesiapan sarana prasarana, bahan pangan dan sumber daya manusia yang diperlukan.
"Memastikan peralatan, bahan pangan, dan SDM yang diperlukan untuk menghadapi cuaca ekstrim 2022-2023. Perlu koordinasi instansi terkait, demi menghindari korban jiwa, masyarakat yang berada di daerah rawan bencana," jelasnya.
Terkait sarana dan prasarana pendukung, BPBD Kudus telah mempersiapkan beberapa armada dalam Apel Gelar Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana yang siap digunakan ketika kondisi genting.
Load more