"Hasil bertani Alhamdulillah, bisa untuk membiayai anak-anak sekolah mas. Apa lagi saya ingin anak saya sekolah yang tinggi sampai jenjang universitas," harapnya.
Bertani menurutnya bukan hanya tentang soal gengsi, terlebih saat ini bertani sudah didukung dengan teknologi pertanian yang semakin maju. Dan hal ini dinilainya sebagai pilihan profesi yang menghasilkan untuk ekonomi keluarga.
"Memang tidak mudah bertani, banyak hambatan yang harus dilewati terutama cuaca ekstrim seperti saat ini mas. Hasil tanam yang baik memang memuaskan, tapi harga jual sering anjlok ketika musim panen tiba. Bahkan, kerap kali gagal panen mas," katanya.
Kini, pengetahuannya di bidang pertanian dicurahkan untuk mengelola lahan produktif. Saat ini dirinya sedang mengembangkan tanam cabai dan tomat melalui media tanam polybag di rumahnya.
Bahkan, Aipda Rahmat Basuki juga tengah beternak sapi dan lele di rumahnya. Lahan kosong di belakang rumahnya ia sulap menjadi kandang ternak sapi dan kolam lele.
Diakuinya, karena hobi membuat dirinya tidak merasa malu harus terjun memberi pakan sapi dan lele seusai berdinas sebagai polisi.
"Saat ini saya sedang memanfaatkan lahan di rumah menjadi lahan produktif, mulai dari kandang sapi, kambing, ternak lele, dan tanaman media polybag," katanya sembari menghapus keringat yang mengalir di wajahnya.
Load more