Semarang, Jawa Tengah - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang terus melakukan monitoring terkait dengan maraknya kasus penyakit gagal ginjal akut pada anak yang belakangan marak terjadi di beberapa daerah.
Kepala Dinkes Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Noor Hidayat, mengatakan monitoring tidak hanya dilakukan mengenai pelarangan penggunaan obat sirop, namun juga perkembangan kasus penyakit gagal ginjal akut pada anak di Kabupaten Semarang.
“ Di sini kami bertanggungjawab memonitor kondisi di Kabupaten Semarang terkait kasus gangguan ginjal akut progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) yang menjadi pusat perhatian pemerintah. Karena memang info dari pemerintah pusat kasusnya dinamis, real time, pagi, siang hingga malam bisa berubah,” ungkap Dwi Syaiful Noor Hidayat.
Selain berkoordinasi dengan rumah sakit dan pelaku usaha apotek, dinkes juga berkoordinasi intens dengan organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) maupun Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN).
“Secara teknis, kami telah melaksanakan apa yang menjadi petunjuk Pemerintah Pusat dalam menikapi kasus gangguan ginjal akut pada anak ini, demi kenyamanan masyarakat," imbuh Syaiful.
Sementara itu Direktur RSUD Gondo Suwarno, dr Dady Dharmadi, mengatakan hingga saat ini tidak ada pasien gagal ginjal akut anak yang dirawat di RSUD Gondo Suwarno.
Load more