Solo, Jawa Tengah - Pemerintah Kota Surakarta di bawah kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka terus berupaya meningkatkan pelayanan masyarakat. Selain pembangunan infrastruktur dan penataan kota, Pemkot Surakarta juga berupaya membangun tata kelola sistem birokrasi kepegawaian yang professional dan cepat dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
Hal ini diketahui saat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berkunjung ke Lodji Gandrung, Sabtu (29/10/202) untuk membicarakan kerja sama dengan pemerintah Kota Solo terkait penataan sistem birokrasi.
Menurut Ridwan Kamil, pertemuannya dengan Mas Wali membicarakan kerja sama Pemerintah Kota Solo dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait sistem reformasi birokrasi aparatur sipil negara (ASN). Sistem reformasi birokrasi Provinsi Jawa Barat sendiri mendapatkan predikat terbaik se-Indonesia dari Pemerintah Pusat.
"Pemkot Solo mau mengadopsi beberapa aplikasi kepegawaian Pemprov Jabar. Saya akan berikan dengan senang hati. Sistem reformasi birokrasi Jabar kan tahun lalu jadi yang terbaik se-Indonesia," tutur Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat yang sering disapa Kang Emil itu menambahkan bahwa aplikasi ini dapat mencegah ASN dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
"Kinerja PNS dan ASN Jabar terbaik se-Indonesia karena salah satunya kinerja atau praktik-praktik ASN ini kita kunci dengan aplikasi sehingga enggak ada KKN, nggak ada korupsi, jual beli jabatan, orang malas ketahuan. Itu sudah dipresentasikan," jelas Kang Emil.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku tertarik dengan aplikasi di bidang kepegawaian karena dianggap mampu meningkatkan kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Sebenarnya semua punya (sistem aplikasi). Dari Pak Gubernur, semuanya punya, tapi kemarin yang bisa diaplikasikan di Solo dan saya tertarik itu di bidang kepegawaian. Saya sudah minta ijin untuk mengkopi," terang Gibran.
Gibran mengaku dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, kecepatan terkadang berbenturan dengan regulasi
"ASN mindsetnya harus seperti orang swasta. Kalau kayak gini terus ya rutinitas main aman. Kita tidak ingin gitu. Penginnya cepat biar warga bisa merasakan," imbuhnya. (ero/ard)
Load more