Purworejo, Jawa Tengah - Masuknya musim penghujan di wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dengan intensitas tinggi, menyebabkan pontensi banjir dan longsor dapat terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Purworejo.
Sedikitnya 200 personil yang terdiri dari unsur unit SatSamapta Polres Purworejo, menggelar apel dan simulasi persiapan peralatan Siaga Bencana Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Purworejo Tahun 2022 di halaman Mapolres Purworejo, Senin (31/10/2022).
Persiapan siaga bencana alam ini dipimpin oleh Wakapolres Purworejo Kompol Aldino Agus Anggoro. Dalam persiapan ini personel menyiapkan peralatan penyelamatan seperti alat potong beton, besi, gergaji mesin, kendaraan taktis crane pengangkat beban berat, lampu emergency, perahu boat, perlengkapan selam dan melakukan simulasi penggunaan peralatan tersebut.
Kompol Aldino Agus Anggoro mengemukakan, Kabupaten Purworejo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang secara geografis memiliki variasi kontur wilayah yang terdiri dari dataran rendah, pegunungan, perbukitan dan pantai.
“Kabupaten Purworejo memiliki tingkat risiko tinggi terhadap bahaya bencana banjir dan longsor, bahkan akhir pekan lalu, bencana tanah longsor sudah terjadi,” kata Kompol Aldino Agus Anggoro.
Diungkapkan bahwa berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia yang dirilis Tahun 2021, Kabupaten Purworejo memiliki risiko tinggi terhadap bencana dan berada di urutan 4 di Provinsi Jawa Tengah, serta urutan 115 di seluruh Indonesia.
Hal ini menurut Wakapolres harus menjadi perhatian para pengambil kebijakan di bidang penanggulangan bencana untuk melaksanakan perencanaan dalam rangka pengurangan risiko bencana.
“BMKG telah menyampaikan prakiraan musim penghujan 2022 untuk zona cuaca Jawa Tengah diperkirakan maju pada dasarian bulan ketiga, (September-Oktober-November 2022) dan bila dikorelasikan dengan realitas empirik, memang dalam beberapa hari terakhir ini, intensitas hujan cenderung mengalami peningkatan,” jelasnya.
Menurutnya, kesiagaan personel dan pengecekan peralatan harus dilakukan, sehingga saat terjadi bencana, semua komponen sudah siap. Tidak hanya petugas, tetapi juga peralatan pendukung dengan pengoptimalkan potensi yang ada.
“Untuk itulah apel dan persiapan peralatan ini digelar, yakni memantapkan sinergitas semua pihak yang diharapkan dapat digunakan dan diimplementasikan untuk mempercepat penanganan tanggap darurat bencana,” katanya.
Wakapolres menambahkan, salah satu unsur penting adalah dunia usaha swasta terutama korporasi untuk ikut ambil bagian dalam penanganan bencana terutama pengerahan alat-alat berat.
“Kita berharap tidak terjadi bencana alam di Kabupaten Purworejo, namun apabila bencana itu terjadi, kita sudah memiliki kesiapan yang memadai untuk menghadapinya,” tandasnya. (Esa/Buz)
Load more