Pati, Jawa Tengah – Memasuki musim penghujan, Pemkab Pati, Jawa Tengah, menggelar apel siaga bencana untuk mematangkan persiapan dinas terkait. Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022 digelar di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (2/11/2022).
Henggar Budi Anggoro mengatakan, apel siaga bencana ini diharapkan akan menumbuhkan sinergitas dari seluruh elemen masyarakat dalam rangka meningkatkan semangat kepedulian terhadap bencana.
“Utamanya bagi para pemangku kepentingan harus memiliki persepsi yang sama dalam memberikan arahan dan kebijakan terkait langkah yang harus ditempuh dalam mencegah ataupun menghadapi bencana,” ujar Henggar Budi Anggoro.
Hal ini, imbuh Henggar, patut menjadi perhatian mengingat wilayah Kabupaten Pati yang rentan terjadi bencana baik alam maupun non alam.
“Perlu ditekankan upaya sistematis dan simultan dalam pencegahan atau mitigasi bencana yang tercermin dalam sebuah sistem penanggulangan bencana yang terencana dan terpadu,” ujarnya.
“Dengan demikian dari implementasi sistem tersebut akan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta menjaga kelestarian alam sekaligus meningkatkan kewaspadaan dan ketangguhan dalam mengurangi resiko bencana yang ditimbulkan baik korban jiwa maupun kerugian secara materiil maupun non materiil,” lanjutnya.
Sementara itu, Kalakhar BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan, kegiatan yang mengusung tema Apel Siaga Bencana Sinergitas Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan Relawan dalam Penanggulangan Bencana Alam Demi Keselamatan Bersama ini, diikuti 257 personel.
“Peserta apelnya berasal unsur TNI, Polri, Brimob, OPD teknis yang menangani kebencanaan, instansi terkait, forum atau komunitas relawan kebencanan, Ormas peduli kebencanaan serta dari perwakilan dunia usaha,” ungkap Martinus Budi Prasetya.
Dari hasil pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, di Kabupaten Pati ada beberapa kerawanan bencana yang perlu diwaspadai oleh masyarakat, yakni banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.
“Sebagian besar wilayah Kabupaten Pati berpotensi rawan terjadinya bencana alam. Daerah rawan banjir, berada di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Gabus, Jakenan, sebagian Winong, Batangan, dan Kecamatan Juwana,” jelasnya.
“Kemudian untuk tanah longsor yang harus kita waspadai wilayah-wilayah dengan kontur kemiringan tanah seperti Kecamatan Gembong, Gunungwungkal, Cluwak dan Kecamatan Tlogowungu. Itu yang harus waspada tanah longsor,” pungkasnya.(Arm/Buz)
Load more