Temanggung, Jawa Tengah - Cuaca buruk yang terjadi selama dua pekan terakhir di wilayah Temanggung, Jawa Tengah berdampak negatif bagi para petani cabai. Petani cabai mengalami gagal panen lantaran tanaman cabai menjadi layu dan cabai membusuk.
Seperti yang dialami oleh para petani cabai rawit di Desa Tegowanuh, Kecamatan Kaloran, Temanggung. Hujan yang terus melanda dalam dua pekan terakhir membuat tanaman cabai milik petani menjadi layu dan kering. Akibatnya cabai membusuk dan tidak bisa di panen.
Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, petani terpakas memanen dini cabai yang masih bisa diselamatkan.
“Ini banyak hujan tanamanya pada busuk terus cabainya juga pada pateken to mas. Iya busuk juga terus itu gagal panen itu, kurang lebih seratus ubin luasnya. Terus ruginya dua puluhan juta ini cabai rawit”. Ucap, Tatik Rochani salah satu petani cabai, Selasa (8/11/2022).
Pada musim panen saat ini harga cabai rawit dikalangan petani hanya sebesar Rp. 18.000 per kilogram, padahal panen di bulan sebelumnya mencapai Rp. 50.000 per kilogramnya.
Petani cabai lainnya, Sudalroji mengaku alami rugi besar, bahkan untuk menutup modalpun tidak cukup.
“Dapet tiga puluh dua kilo. Harganya cuma delapan belas ribu, belom cukup buat nutup modal ya rugi, yang ijo ijo ini dipanen dulu pak buat ngindari biar ga tambah rugi mas ya panen dini." kata Sudalroji.
Kini para petani cabai di Kabupaten Temanggung berharap kondisi cuaca ini dapat segera membaik, agar hasil panen cabai bisa kembali membuahkan hasil maksimal.(Pro/Buz)
Load more