Semarang, JawaTengah - Kirab merah putih diadakan di Kota Semarang, Jawa Tengah dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun 2022 yang jatuh setiap tanggal 10 November.
Kegiatan ini dimulai dari Balai Kota Semarang, melewati Jalan Pemuda lalu berakhir di Simpang Lima Semarang.
Para peserta yang mayoritas pelajar mulai dari SMP, SMK dan SMK, berjalan dengan membentangkan bendera merah putih sepanjang 1001 meter dan Garuda Pancasila setinggi 4 meter serta 700 meter Bendera Majapahit. Personel dari TNI-Polri dan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) juga ikut serta mensukseskan acara tersebut.
Ketua acara Kirab Merah Putih, Adhi Siswanto mengatakan, tema yang diusung dalam kegiatan Kirab Merah Putih di Kota Semarang ini yaitu "Harmoni Nusantara Bangkit Jawa Tengah Mengukir Sejarah". Menurutnya, kegiatan ini harus rutin dilakukan sebagai wujud kecintaan dan kebanggaan kepada pahlawan.
"Kami memperingati Hari Pahlawan juga kami bertujuan meningkatkan rasa kebangsaan kepada generasi penerus dan menumbuh kembangkan nasionalisme dan patriotisme," ujarnya disela-sela kegiatan bersama wartawan.
Dirinya menjelaskan, bendera yang dibentangkan ini adalah simbol kebesaran bangsa. Oleh karena itu, ini adalah wujud generasi muda dalam menjaga kebangsaan.
"Ini merupakan simbol karena bendera merah putih ada ruh kebangsaan yang besar yang pertama kehormatan bangsa, jatidiri bangsa, dan harga diri bangsa. Ya ini harus kita berikan terus pupuk bagi generasi bangsa," katanya.
Adhi mengaku sebenarnya bendera yang dibawa ini sudah pernah dipakai di Istana Negara dan di Maguwo, Yogyakarta. Dirinya menjelaskan, proses pembuatan bendera ini tentunya menggunakan proses penjahit yang melibatkan 34 Provinsi dan didoakan oleh sejumlah lintas agama.
"1001 memang ada kode dari kirab merah putih ini ya, jadi bagi pusat ini adalah kode kebangsaan bagi kita 1001 meter ini," tambahnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan, kirab merah putih ini bukan tentang bagaimana bendera merah putih dipegang. Tetapi merupakan contoh pemuda bangsa dalam menjadi cita-cita negara.
"Tapi bagaimana sang pemegang yakni milenial maupun Gen Z ini menjadi contoh bagi generasi lainnya. Nah ini bisa menjadi contoh pemuda-pemuda ini bisa menjadi pemuda yang hebat," bebernya. .
Menurutnya, tugas pahlawan saat ini semakin kompleks dan banyak hal yang harus disikapi.
"Yang mana hal-hal tadi jangan sampai ada di Indonesia khusunya di kota Semarang. Kami berharap dengan anak-anak muda tadi bisa mendalami dan tidak hanya memegang bendera saja," imbuhnya.(Dcz/Buz)
Load more