Semarang, Jawa Tengah - Kecelakaan karambol terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan tepatnya di traffic light depan Terminal Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (11/11/2022) sekira pukul 07.15 WIB.
Saat di lokasi kejadian, truk yang dikemudikan Hendro Atmoko atau Koko ini menabrak sejumlah pemotor yang sedang berhenti di traffic light karena lampu merah.
Kanit Laka Lantas, Satlantas Polrestabes Semarang AKP Adji Setiawan mengatakan, satu orang pemotor dinyatakan meninggal dunia ketika menjalani penanganan medis di RSUD KRMT Wongsonegoro. Korban yang meninggal bernama Septi Wuryani warga Ungaran Timur Kabupaten Semarang mengalami luka parah di kakinya usai tertabrak truk yang tak terkendali.
“Korban ketika kejadian mengendarai sepeda motor beat bernomor polisi H-3434-JI mengalami luka kedua kaki luka terbuka. Meninggal di rumah sakit,” ujar AKP Adji Setiawan saat dikonfirmasi.
“Untuk kapan waktu meninggal belum monitor karena hanya minta info (keadaan korban) dari Rumah Sakit,” tambahnya.
Saat ini kejadian tersebut tengah ditangani oleh kepolisian Satlantas Polrestabes Semarang dan sang sopir truk juga diperiksa terkait insiden lalu lintas ini.
Disisi lain, Adji menjelaskan, dari data yang diperoleh, peristiwa ini melibatkan empat kendaraan yakni satu truk dan tiga sepeda motor.
Awalnya truk melaju dari arah Selatan (Pudak Payung) menuju ke arah Utara (Banyumanik). Ketika di lokasi kejadian, pengemudi truk tidak dapat menguasai laju kendaraan saat melewati jalanan menurun sehingga terjadi kecelakaan.
“Menabrak pemotor bernomor polisi H-6332-CA yang berjalan di depannya dan berjalan terus menabrak Honda Beat bernomor polisi H-3434-JI dan sepeda motor bernomor polisi H-2856-AVC yang berhenti di lampu traffic light,” tuturnya.
Selain ada korban yang meninggal, seorang pemotor harus dilarikan ke Rumah Sakit Banyumanik 2 Semarang untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami patah kaki kanannya.
“Korban bernama Eni Dwi warga Cilacap mengalami kaki kanan curiga parah dibawa ke Rumah Sakit untuk penanganan medis,” bebernya.
Sebelumnya, Salah satu korban, Gunung mengatakan, kejadian kecelakaan lalu lintas ini terjadi ketika dirinya melaju dari arah Kodam IV/Diponegoro menuju ke arah Patung Kuda sedang berhenti di traffic light sedang warna merah.
Lalu ketika menunggu lampu warna hijau, pria berusia 45 tahun itu mendengar suara benturan dan melihat truk bernomor polisi AD-1527-OJ melaju dengan kecepatan yang tidak terlalu kencang.
"Saya dengar suara tapi tidak seperti suara motor jatuh, saya nengok karena mengira pasti ada kecelakaan besar. Ternyata truk sudah dalam posisi menabrak motor-motor di belakang saya," ujar Gunung saat ditemui di lokasi kejadian.
Karena membahayakan keselamatannya, Gunung dan beberapa pemotor lainnya langsung melompat dari motor untuk menyelamatkan diri. Ia melihat total ada sekitar delapan motor yang tertabrak truk tersebut.
"Karena dari truk hanya berjarak tiga motor, saya memutuskan melompat dan menjatuhkan diri ke trotoar," paparnya.
Dirinya menjelaskan, lima dari delapan motor yang tertabrak tidak rusak parah dan bisa melanjutkan perjalanan. Motor Gunung termasuk rusak cukup parah dan dibawa petugas Satlantas Polrestabes Semarang untuk pemeriksaan lanjutan.
"Ada yang langsung melanjutkan perjalanan. Tadi ada dua yang dibawa ke rumah sakit, lukanya di kaki. Yang luka tadi yang di tengah posisinya, dia tidak bisa menghindar. Motor yang dibawa tadi tiga,” terangnya.
Sementara, Kokok, supir truk mengaku rem mulai blong tidak jauh dari lokasi tabrakan. Menurutnya, kontur jalan yang menurun membuat rem tidak berfungsi. "Tidak jauh tadi remnya blong. Kecepatannya tadi juga rendah. Ini mengangkut kantong plastik dari Klaten mau ke Semarang," imbuhnya.(Dcz/Buz)
Load more