Semarang - Gerakan Seribu Embung yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak tahun 2016 lalu telah melebihi target. Hingga kini, total sudah 1.135 embung dibangun untuk irigasi dan air bersih se-Jawa Tengah.
"1.000 (embung) itu cita-cita karena bantuannya cukup banyak. Kabupaten membantu, CSR membantu, pusat membantu jadi kita kelompokkan," ujar Ganjar, ditemui usai meninjau produk talas beneng rumahan di Dusun Kalangan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Rabu (9/11/2022).
Embung merupakan penampung air hujan serupa waduk yang dibangun dengan tujuan pemanfaatan air hujan, terutama memperbaiki kualitas air yang digunakan petani dalam sistem irigasi pertanian dan juga untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga sehari-hari.
Ganjar menyebutkan, dengan adanya embung hasil panen pertanian juga menjadi lebih berkualitas dan jumlahnya meningkat. Pariwisata juga bisa diandalkan di sekitar embung sehingga kehidupan masyarakat juga bisa lebih makmur dan tercukupi.
"Lebih banyak embung juga bisa dipakai sebagai cara kita mengelola air, masa air hujan lewat begitu saja? Kalau banjir orang marah-marah kan. Kalau itu (air hujan) dikumpulkan, apakah bentuknya waduk atau embung, ini bisa untuk pariwisata, suplai air dan tentu saja pertanian yang ada di sekitarnya akan lebih bermanfaat," jelas Ganjar.
Keberhasilan program seribu embung ini juga akan terus dilanjutkan Ganjar, dengan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan agar jumlah embung yang dibangun bisa lebih banyak lagi.
"Maka kita akan teruskan program ini dan semakin hari semakin bisa kita punya cara untuk melibatkan pemangku kepentingan, sehingga sumber anggarannya tidak dari pemerintah saja. Mungkin CSR, filantrop kita bisa jadikan satu untuk membuat lebih banyak lagi," ucap Ganjar.
Manfaat pembangunan embung diungkapkan Sriyono, selaku Kepala Desa Gudangharjo, Kecamatan Parunggupito, Kabupaten Wonogiri. Ia menuturkan, embung Gudangharjo mampu menghidupi 95 persen penduduk Desa Gudangharjo yang terdiri dari 500 penduduk di 8 dusun itu.
"95 persen penduduk yang ada di Desa Gudangharjo ini, terdiri dari 8 dusun yang memanfaatkan embung ini. 95 persen tadi dari jumlah penduduk kami 500, kepala rumah tangga 400 sekian yang menggunakannya," ungkap Sriyono.
Hal serupa juga disampaikan pengelola embung Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung bernama Mujib yang memanfaatkan embung sebagai destinasi wisata baru di Temanggung. Ia menyebut, dalam satu bulan pengunjung yang datang bisa mencapai 500 sampai 1.000 wisatawan.
Ia pun menghaturkan terima kasih kepada Ganjar dan juga pemangku kepentingan lainnya yang telah bergotong-royong membangun seribu embung di seluruh Jawa Tengah.
"Jadi dengan dibangunnya embung itu, dijadikan sekaligus tempat wisata. Ramai saat weekend, rata-rata 500 sampai 1000 pengunjung dalam satu bulan. Tiket masuk per orang 5.000, artinya warga sekitar bisa berjualan di area embung, anak-anak muda bisa ikut kerja dalam embung ini," tutur Mujib.(Dcz)
Load more