Semarang, Jawa Tengah - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku masih sering menemukan konstruksi bangunan yang asal-asalan dan pengerjaan tidak maksimal. Termasuk saat mengecek jembatan di Kebumen bebefapa waktu lalu. Untuk itu, Ganjar mendorong pelatihan dan sertifikasi diberikan kepada tenaga kerja konstruksi.
Pelatihan tersebut diikuti 50 pekerja terampil dan 70 pekerja untuk desain interior. Mereka terdiri dari pekerja konstruksi yang berpengalaman dan juga mahasiswa.
Ganjar senang karena dua peserta yang diajaknya interaksi, menunjukkan kemampuan untuk menilai baik dan buruknya sebuah bangunan. Ganjar optimis kualitas mereka akan meningkat lewat kegiatan itu.
“Harapan saya mereka sadar betul bahwa untuk membangun konstruksi, interior dan seluruh pekerjaan itu mesti the best. Kalau bisa the best, maka kamu akan diakui kualitasmu bagus. Kalau kualitasmu bagus kamu akan dibayar mahal dan kemudian pekerjaan kita awet, dihargai diakui,” ujarnya.
Apalagi jika bangunan tersebut dibangun dari uang rakyat. Ganjar menyebut, rakyat sebagai konsumen juga pasti akan senang menerima hasil pekerjaan yang baik.
“Inilah kesempatan-kesempatan yang kita bisa berikan kepada kawan-kawan. Tidak hanya cerita bagaimana teknis pelatihannya, tapi mereka saya ingatkan betul tantangan global kita itu SDM berkualitas, bukan yang leda lede. Bukan yang hanya bisanya bengok-bengok, tapi bisa membangun integritas juga,” tegasnya. (Tjs/Buz)
Load more