Karena, kata Menag, sportivitas dan kejujuran itu, yang selalu diajarkan olah para Kiai saat belajar di pondok pesantren. Praktikkan apa itu, dalam ajang Pospenas ini. Jadi apa yang dipelajari para santri dari para Kiai di pondok pesantren, saatnya mempraktekkan secara bersama. Pesan yang sama kepada para wasit atau juri dan ofisial yakni jangan ajari santri-santri berbuat curang
"Para santri ajari untuk terus menjunjung tinggi sportivitas dan berkompetisi secara jujur. Saya mengapresiasi Pospenas 2022 ini, dengan tema yang sangat luar biasa, 'Gerak Santri Bangkit Negeri'," kata Menag.
Hal ini, sejalan dengan upaya pemerintah untuk bangkit pascapandemi, tentu seharusnya semuanya dan para santri terus bergerak berdiri di garda terdepan dengan memberikan kontribusi nyata sesuai keahlian dan bidangnya.
Hal ini, juga diteladankan oleh para Kiai, para ulama-ulama, Kiai pendahulu, Kiai yang memperjuangkan kemerdekaan negeri. Untuk itu, Menag mengajak para santri untuk berkontribusi dan bergerak bersama demi kebangkitan negeri.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama H Muhammad Ali Ramdhani mengatakan sebanyak 2.867 santri dari 34 Provinsi di Indonesia yang akan bertanding selain sebagai ajang silaturahmi, juga untuk mengasah prestasi.
Pospenas akan mempertandingkan sejumlah cabang olahraga antara lain, sepak bola, tenis meja, tolak peluru, lompat jauh, lari tunggal dan lari estafet. Selain itu, lomba seni antara lain, stand-up comedy, video film pendek, hadrah, pidato, kaligrafi dan pencak silat Seni. (ant/ade)
Load more