Di tempat terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengatakan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat daerah belokan dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah dan anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudera Hindia selatan Jawa memicu adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
Kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
"Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang terjadi sejak 30 November hingga 2 Desember 2022, dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah," kata Sutikno dalam keterangannya. (San/Buz)
Load more