Kebumen, Jawa Tengah - Badrun (49) warga Dukuh Karangtembok RT.01 RW.05 Desa Murtirejo, Kecamatan Kebumen ditangkap Densus 88 pada hari Kamis (1/12/2022) sekitar pukul tanggal 12.21 WIB usai menjalankan sholat Dzuhur jamah di Mushola Asofingah.
Saat tvOnenews.com mendatangi rumah Badrun pada Jumat (2/12/2022) pagi terlihat sepi dan tertutup rapat. Bengkel dan para tetangga juga tak terlihat berada diluar rumah.
Namun, salah seorang warga yang gak mau disebut namanya mengatakan suami dari Siti Komsiyah ini ditangkap pada Kamis (1/12/2022) siang kemarin, usai selesai solat Dzuhur berjamaah di mushola.
"Selesai solat mas, tiba-tiba didekati beberapa orang berpakaian hitam langsung membawanya masuk ke sebuah mobil warna hitam," terang seorang warga yang enggan disebut namanya.
Menurut warga tersebut usai ditangkap dan dimasukkan kedalam mobil Badrun tak terlihat lagi kembali ke rumahnya.
"Bahkan warga awalnya tau kalau Badrun itu diculik mas, waktunya cepet banget masuk mobil langsung pergi tanpa kembali ke rumahnya," lanjut warga menceritakan.
Sontak kejadian tersebut membuat geger warga Dukuh Karangtembok yang kemudian berhamburan keluar rumah. Bahkan, istri Badrun yang mengetahui suaminya dibawa orang tak dikenal langsung syok dan menjerit.
Selang beberapa lama usai rombongan yang membawa Badrun meninggalkan lokasi, terlihat beberapa anggota polisi berseragam dan berpakaian preman datang dan mendatangi rumah Badrun.
Terlihat polisi memasang garis polisi dan melakukan olah kejadian perkara. Polisi akhirnya memberitahukan pihak keluarga kalau Muhammad Badrun dibawa Densus 88 ke Solo.
"Pak Kades dan polisi akhirnya memberitahukan pihak keluarga kalau tadi yang menangkap Badrun adalah anggota Densus 88," pungkasnya.
Pukul 13.30 hingga 17.15 WIB tim Inavis dari Polres Kebumen melaksanakan olah TKP di rumah Badrun.
Dimata para tetangga dan warga sekitar Badrun alias Haryadi alias Ramli alias Zidan dikenal warga sangat bersosialisasi dan mudah bergaul.
Sebelum mendirikan bengkel las didepan rumahnya, Badrun bekerja di Jakarta. Namun pada tahun 2004 dirinya memutuskan pulang kampung dan menetap di desa kelahirannya di Kebumen.
Sebelum ditangkap tim Densus 88, Badrun sehari-harinya bekerja membuat mesin pres genteng hidrolis di bengkel miliknya yang tepat berada didepan rumahnya. (Wkn/Buz)
Load more