"Hilangnya balas kricak yang berfungsi sebagai penopang kekuatan jalur itu berbahaya untuk operasional perjalanan KA," jelasnya.
Krisbiyantoro mengatakan kejadian tersebut berimbas terhadap keterlambatan perjalanan sejumlah KA penumpang maupun KA barang, antara lain KA 187 Joglosemarkerto relasi dari Stasiun Purwokerto-Semarang Tawang serta KA 2624A Gamao Tanker (KA pengangkut bahan bakar minyak/BBM, red.) yang saat itu berada di Stasiun Slawi dan KA 2639 Gamao Tanker posisi di Stasiun Prupuk.
Guna mengurangi waktu kelambatan, kata dia, PT KAI (Persero) menerapkan pola operasi memutar atau pengalihan rute perjalanan KA.
"KA Joglosemarkerto relasi Purwokerto-Semarang Tawang yang saat itu berada di Stasiun Prupuk, perjalanannya dialihkan melalui Stasiun Cirebon Prujakan untuk menuju Tegal dan Semarang," katanya.
Sementara bagi penumpang KA 187 Joglosemarkerto yang sedianya akan turun di Stasiun Slawi, kata dia, PT KAI Daop 5 Purwokerto melakukan skenario overstappen dengan cara memindahkan penumpang tersebut ke minibus untuk diantar sampai kota tujuan.
Ia mengatakan secara keseluruhan terdapat 13 penumpang tujuan Slawi yang diangkut menggunakan minibus dalam dua kali pemberangkatan dari Stasiun Prupuk.
"Adapun penumpang yang sedianya akan naik KA 187 Joglosemarkerto dari Slawi menuju arah Semarang, dilakukan pembatalan dan bea dikembalikan 100 persen," kata Krisbiyantoro.
Load more