Semarang, Jawa Tengah - Pembuatan tanggul darurat di lokasi banjir bandang Tembalang Kota Semarang, Jawa Tengah terus dikebut. Penanganan harus cepat karena berkejaran dengan cuaca ekstrim yang terus mengintip.
Tanggul Kali Babon ambrol selebar 20 meter dengan ketinggian 2 meter. Petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali - Juwana bersama personil TNI dan Polri sudah selama 4 hari, sejak Sabtu hingga Selasa (10/1) membuat tanggul darurat dari bambu. Rangka bambu diisi dengan ribuan karung berisi sisa pembakaran atau limbah batubara bantuan dari PLN
Menurut petuhas lapangan BBWS, Fredi, sisa pembakaran batubara atau Fly Ash Bottom Ash (FABA), sangat membantu dalam penanganan banjir.
"Ini kan semakin keras jika terkena air. Ini sudah datang seribu kantong, nanti akan datang lagi, yang jelas kebutuhannya sekitar lima ribu kantong. Ada bantuan kantong pasir dari pemda juga kantong limbah batubara bantuan dari PLN juga," jelasnya.
Karung berisi sisa pembakaran batubara merupakan bantuan dari PLN yang diambil dari PLTU Tanjungjati B Jepara. Ada 3.000 kantung yang dipasok secara bertahap.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, AB Wahyu Jatmiko mengatakan, pihaknya mendatangkan karung berisi sisa pembakaran batubara sebagai langkah untuk membantu warga di Tembalang Semarang yang terdampak akibat banjir.
"FABA yang berasal dari PLTU Tanjung Jati B, Jepara ini sudah banyak juga dimanfaatkan untuk membantu pembangunan infrastruktur wilayah sekitar operasional pembangkit. Kami berharap dengan adanya bantuan material ini, tanggul Sungai Babon dapat berfungsi secara normal sehingga tidak terjadi banjir kembali," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir yang melanda akibat jebolnya tanggul Kali Babon, membuat 40 rumah warga sempat terendam hingga nyaris menyentuh atap. Akibatnya ratusan warga harus mengungsi.
Load more