Grobogan Jawa Tengah - Kondisi kawasan Pegunungan Kendeng yang berada di Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan kini lebih banyak ditanami jagung dibanding tanaman keras atau pepohonan. Akibatnya, tidak ada penahan air di kawasan pegunungan sehingga berkontribusi pada bencana banjir di Grobogan.
Menurut Ganjar, tanaman jagung itu bagus bagi masyarakat karena memberikan nilai tambah perekonomian. Namun perlu juga diperhatikan terkait kondisi lingkungan dan kebutuhan tanaman keras atau pepohonan sebagai penyangga atau penahan air.
Ganjar mengakui, tanaman jagung memang bagus untuk masyarakat. Namun bila mayoritas ditanami jagung dan hujan deras karena cuaca ekstrem terjadi, maka berpotensi menyebabkan bencana, misalnya longsor.
"Karena apa? Karena tidak ada tanaman yang menahan," lanjut Ganjar.
Melihat kondisi tersebut, Ganjar langsung meminta dilakukan evaluasi terkait pemanfaatan lahan di Pegunungan Kendeng Utara itu. Berdasarkan keterangan dari pihak Perhutani selaku pemilik lahan, sebagian lahan di kawasan itu merupakan PHBM dan sebagian lagi perhutanan sosial dengan komoditas paling besar tanaman jagung.
"Sekarang kita evaluasi. Kalau masih seperti ini ya bahaya. Sekarang harus kita review, itu paling tidak butuh waktu sekitar 4-5 tahun hingga tanaman keras (pohon) itu betul-betul bisa menggigit (akarnya)," jelas Ganjar didampingi Bupati Grobogan Sri Sumarni.
Load more