Boyolali, Jawa Tengah – Sejak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi dicabut oleh pemerintah, kegiatan pertunjukan kesenian di berbagai wilayah kembali menggeliat. Hal tersebut juga membawa berkah bagi para perajin alat-alat kesenian.
Seperti yang dirasakan oleh Gondo Wartoyo (44), warga Dusun Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, yang menekuni usaha jual beli gamelan sejak tahun 2011.
Dalam 3 bulan terakhir, usaha Gamelan yang dirintis Gondo Wartoyo laris manis terjual. Pada bulan Desember kemarin misalnya, omsetnya penjualan gamelan yang dihasilkan dapat mencapai Rp2,3 miliar. Pada bulan Januari ini omset yang dicapai Rp1,2 miliar, sedangkan di awal bulan Februari ia mengaku sudah mendapatkan orderan 3 set gamelan dengan harga sekitar Rp300 juta untuk satu setnya.
“Permintaan pada Desember 2022 lalu itu ada sekitar 7 - 8 set gamelan dan dari kelompok kesenian juga ada yang beli,” jelas Gondo Wartoyo, Senin (6/2/2023).
Sebelum menekuni usaha kreatif tersebut, Gondo Wartoyo ini dikenal sebagai dalang wayang kulit kondang. Kemudian, saat pentas ada yang menawari gamelan dan wayang.
“Gamelan tersebut lalu kita beli dan saat dibuat pentas dibeli bupati,” cerita Wartoyo. Wartoyo.
Wartoyo mengaku hasil kerajinananya ini banyak dibeli warga baik di Jawa, terutama dari intansi seperti dari Temanggung, Parakan, Magelang, Banjarnegara, dan lainnya. Selain itu, juga banyak mendapatkan pesanan dari luar Jawa seperti Aceh, Pontianak, Kalimantan, bahkan ada dari Malaysia.
Load more