Sementara itu, Toni Eko Prasetyo, Kabid Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Madiun mengatakan, untuk operasi pasar yang digelar di Pasar Singgahan ini memang dijatah 3 ton beras medium dan 100 karton minyak goreng kemasan.
“Memang untuk Singgahan ini kami sediakan 3 ton beras medium ya, kemudian minyak gorengnya 100 karton. Harga untuk minyak goreng premium camar 15.500 rupiah per liter, kemudian beras mediumnya 8500 per kilo,” terang Toni.
Terkait masih banyaknya pedagang yang menjual minyak goreng kemasan di atas harga het, pihak Disperindagkop Kabupaten Madiun mengaku stok minyak kita (subsidi) memang kurang di pasaran.
Diketahui, harga beras dan minyak goreng kemasan yang dijual di operasi pasar memang jauh lebih murah dari harga di pasaran, tujuannya memang untuk menstabilkan harga.
“Beras medium produksi bulog dengan ukuran 5 kilogram ini dijual dengan harga 42.500 rupiah, harga tersebut jauh lebih murah dibanding harga di pasaran yang mencapai 45 ribu rupiah per lima kilogramnya. Sedangkan minyak goreng premium dijual 15.500 rupiah per liter, sementara di pasaran masih dijual dengan harga 16 ribu sampai dengan 17 ribu rupiah per liter,” pungkas Toni.
Adapun persyaratan untuk dapat membeli minyak goreng dan beras di operasi pasar ini adalah hanya dengan menunjukkan foto copy kartu identitas (KTP) dan setiap warga hanya dijatah dua karung beras ukuran lima kilogram, sedangan untuk minyak goreng tidak ada batasan pembelian.
Selain di wilayah Kecamatan Kebonsari, pasar murah akan kembali digelar di sejumlah pasar lain, diantaranya di Kecamatan Jiwan, Mejayan dan Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Load more