Banyuwangi, Jawa Timur - Banjir yang mengepung Kota Banyuwangi membuat anggota DPR RI, Sumail Abdullah turun tangan, Senin (13/2) sore. Politisi Gerindra ini memberikan evaluasi jika penanganan banjir harus melibatkan berbagai pihak, tak hanya pemerintah.
Menurutnya, banjir yang menggenangi sejumlah kelurahan di Banyuwangi terbilang paling parah. Sehingga, harus dicarikan solusi permanen mengantisipasi banjir serupa.
“Kami hadir disini untuk dekat dengan masyarakat, sekaligus mencari solusi terkait banjir,” katanya usai meninjau dampak banjir di Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi, Senin sore.
Solusi penanganan banjir, kata Sumail, tak hanya melakukan normalisasi. Namun, harus melihat dari hulu ke hilir. Pembalakan dikhawatirkan menjadi salah satu pemicu banjir yang rutin terjadi di Banyuwangi. Lahan yang gundul membuat air dengan cepat meluncur ke kota saat hujan lebat turun. Karena itu, persoalan hulu harus dicarikan solusi.
“Jadi, normalisasi saja tidak bisa menyelesaikan masalah. Harus dilihat masalahnya dari hulu ke hilir,” jelas anggota Komisi V DPR RI ini.
Selain pembalakan, perubahan pola tanam juga dikhawatirkan ikut memicu banjir. Tanaman kuat yang diganti dengan tanaman biasa tidak mampu menahan debit air hujan. Imbasnya, air juga meluncur kuat ke kota. Lalu, memicu banjir.
“Intinya, kami mengajak seluruh stakeholder ikut memikirkan solusi penanganan banjir ini, bukan sekadar normalisasi,” tutup pria asli Wongsorejo, Banyuwangi ini.
Load more