"Menjadikan kami bisa belajar untuk melaksanakan semua urusan yang tidak mungkin menjadi mungkin dan ini akhirnya bisa menyelesaikan semua perencanaan, target-target yang telah ditetapkan dalam RKP maupun RPJMD," kata Adhy Karyono.
Sementara Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak menyampaikan apresiasi atas iklim guyub, rukun, dan semangat juang yang terus dibangun baik di jajaran Pemprov Jatim maupun seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur. Ia juga mengatakan, bahwa kondusifitas Jawa Timur juga merupakan andil dari Forkopimda, Ormas dan seluruh jajarannya.
"Terima kasih kami khusus kepada Forkopimda dan seluruh jajarannya ormas civil society dan seluruh jajarannya yang telah menjadi mitra yang luar biasa untuk menjaga kondusifitas karena kondusifitas adalah prasyarat dari kemajuan syarat dari pembangunan," ucap Emil Dardak.
Kemudia secara khusus Emil mengatakan bahwa dirinya menjadi saksi bagiamana totalitas Gubernur Khofifah dalam menjaga stabilitas sosiopolitik maupun masalah kebencanaan yang menimpa Jawa Timur. Dan memastikan Jawa Timur menjadi Provinsi yang stabil secara keseluruhan.
Sementara Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim mengaku, peran kedua pemimpin di Jatim benar-benar menaruh perhatian di lingkungan keagamaan. Sehingga, saat ini pesantren berfungsi bukan hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, namun juga sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat.
"Bagaimana keduanya ingin mewujudkan kemandirian secara ekonomi bagi para santri maupun pondok pesantren di Jatim," jelasnya.
Lebih lanjut, untuk menurunkan angka kemiskinan, sekaligus menyadarkan kewajiban berzakat, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil menggandeng Baznas Jatim. Ketua Baznas Jatim KH Muhammad Roziqi mengaku, peran Baznas bersama Pemprov Jatim salah satunya mengentaskan kemiskinan serta mengajak masyarakat khusunya ASN berzakat.
Load more