Surabaya, tvOnenews.com - Memasuki tahun ke empat kepemimpinan Khofifah - Emil, sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang disampaikannya dalam acara tasyakuran 4 tahun kepemimpinan Khofifah - Emil, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
"Saya menyampaikan terima kasih, kedua terima kasih dan ketiga terima kasih. Terima kasih semuanya, matur nuwun pak Wagub, terima kasih semua support ASN Pemprov Jatim. Terimakasih semua dukungan masyarakat Jawa Timur khususnya media dan para jurnalis. Terimakasih do'a para Ulama Jawa Timur. Mohon maaf jika ada khilaf," kata Gubernur Khofifah sembari menitikkan air mata.
Ucapan terima kasih dari Gubernur perempuan pertama di Jatim itu didedikasikan tidak hanya untuk partner kerjanya Wakil Gubernur Jatim dan kepala organisasi perangkat daerah di Jatim, tetapi juga kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Jatim, termasuk para pegawai tidak tetap (PTT) dan semua masyarakat Jawa Timur.
"Seluruh kawan-kawan pimpinan OPD Pemprov Jatim seluruh tim semuanya kepala cabang dinas, UPT-UPT semuanya terima kasih," ucapnya.
"Saya sangat mencintai panjengan semua salam hormat saya kepada staf termasuk seluruh PTT," imbuhnya.
Khofifah menyebut semua keberhasilan, capaian dan apresiasi yang banyak diperoleh Pemprov Jawa Timur adalah hasil kerja keras semua pihak termasuk para staf di Pemprov Jatim. Ia juga menyampaikan bahwa kerja keras yang telah dilakukan juga harus disertai dengan kecerdasan dan profesionalitas.
Tak hanya itu, Mantan Menteri Sosial RI ini juga mengajak seluruh pegawai Pemprov Jatim untuk bekerja lebih baik dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat Jawa Timur.
"Ayo dijaga lebih bagus lagi lebih kompak lagi lebih solid lagi lebih berprestasi lagi dan memberikan manfaat serta keberkahan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur," ajaknya.
Ia menegaskan bahwa janji kampanye yang dirumuskan dalam Nawa Bhakti Satya tetap menjadi prioritas utama bagi Khofifah Emil dalam memimpin Jawa Timur, di sisa masa jabatannya saat ini. Pasalnya dalam setiap pertanggung jawabanya kepada DPRD Jatim, 11 indeks kinerja utama (IKU) pasti basis capaiannya yang di break down dari Nawa Bhakti Satya.
"Tetap Nawa Bhakti Satya karena itu janji kampanye dulu yang telah dirumuskan dalam 11 IKU, didetailkan dalam RKPD dan RPJMD," tuturnya.
Sebagaimana diketahui bahwa selama 4 tahun kepemimpinan Khofifah - Emil Dardak di Provinsi Jawa Timur, telah banyak memberikan kemajuan, dan capaian - capaian positif bagi provinsi di ujung timur Pulau Jawa ini.
Di tahun 2022 Ekonomi Jawa Timur tumbuh impresif ditunjukkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,34 persen (c-to-c) dan tumbuh diatas Nasional yang mencapai 5,31 persen (c-to-c). Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya PDRB per kapita tahun 2022 sebesar 10,52 persen dari 60,04 juta rupiah pada tahun 2021 menjadi 66,36 juta rupiah pada tahun 2022. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa realisasi investasi Jawa Timur selalu meningkat dalam 4 tahun terakhir.
Realisasi investasi Jawa Timur selalu meningkat dalam 4 tahun terakhir. Peningkatan signifikan terjadi di tahun 2022 mencapai 110,3 trilliun melampaui target RPJMD 80 trilliun yang meningkat sebesar 38,8 persen dibanding tahun 2021. Realisasi PMA meningkat sebesar 66,7 persen sementara PMDN meningkat 24,5 persen.
Koperasi dan UMKM sebagai Backbone Ekonomi Jawa Timur pada tahun 2021 berkontribusi sebesar 57,81% terhadap PDRB Jawa Timur, atau meningkat sebesar 0,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada sektor pertanian dan peternakan Jawa Timur juga menunjukkan prestasi yang menggembirakan. Sejak tahun 2020 sampai 2023 tiga tahun berturut turut produksi padi dan sapi potong di Jatim merupakan yang tertinggi di antara semua Provinsi di Indonesia. Jawa Timur juga merupakan eksportir tertinggi se-Indonesia untuk komoditas perikanan. Jawa Timur juga merupakan provinsi dengan capaian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tertinggi Nasional.
Provinsi Jawa Timur juga berhasil melakukan upaya Penurunan ketimpangan pengeluaran penduduk yang diukur dengan Indeks Gini sebesar -0.001, periode Maret 2020 sebesar 0,366 menjadi 0,365 pada September 2022. Capaian ini merupakan yang tertinggi dibanding Provinsi lain se-Jawa.
Penurunan kemiskinan di Jawa Timur juga berseiring dengan keberhasilan dalam mengentaskan desa tertinggal dan sangat tertinggal. Tahun 2019 terdapat 344 desa tertinggal dan 1 sangat tertinggal pada bulan Juli Tahun 2021 seluruhnya berhasil terentaskan.
Capaian-capaian itu juga diamini oleh Sekda Prov Jatim, Adhy Karyono yang menyebut bahwa ada banyak kemajuan di Jawa Timur selama kepemimpinan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya indikator-indikator bidang pembangunan yang semua indikatornya mengalami peningkatan dan hampir semua di atas rata-rata nasional.
"Jawa Timur dipastikan berkontribusi sangat besar untuk pembangunan nasional," tutur Adhy.
Selain itu, Adhy Karyono menilai kepemimpinan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil banyak memberikan inspirasi bagi jajaran di Pemprov Jatim dan juga masyarakat. Utamanya konsep kepemimpinan yang diharapkan menjadi game changer dan enbler leader yang juga harus dibekaki dengan inisiasi, kolaborasi dan inovasi atau biasa disebut IKI oleh Gubernur Khofifah.
"Menjadikan kami bisa belajar untuk melaksanakan semua urusan yang tidak mungkin menjadi mungkin dan ini akhirnya bisa menyelesaikan semua perencanaan, target-target yang telah ditetapkan dalam RKP maupun RPJMD," kata Adhy Karyono.
Sementara Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak menyampaikan apresiasi atas iklim guyub, rukun, dan semangat juang yang terus dibangun baik di jajaran Pemprov Jatim maupun seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur. Ia juga mengatakan, bahwa kondusifitas Jawa Timur juga merupakan andil dari Forkopimda, Ormas dan seluruh jajarannya.
"Terima kasih kami khusus kepada Forkopimda dan seluruh jajarannya ormas civil society dan seluruh jajarannya yang telah menjadi mitra yang luar biasa untuk menjaga kondusifitas karena kondusifitas adalah prasyarat dari kemajuan syarat dari pembangunan," ucap Emil Dardak.
Kemudia secara khusus Emil mengatakan bahwa dirinya menjadi saksi bagiamana totalitas Gubernur Khofifah dalam menjaga stabilitas sosiopolitik maupun masalah kebencanaan yang menimpa Jawa Timur. Dan memastikan Jawa Timur menjadi Provinsi yang stabil secara keseluruhan.
Sementara Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim mengaku, peran kedua pemimpin di Jatim benar-benar menaruh perhatian di lingkungan keagamaan. Sehingga, saat ini pesantren berfungsi bukan hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, namun juga sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat.
"Bagaimana keduanya ingin mewujudkan kemandirian secara ekonomi bagi para santri maupun pondok pesantren di Jatim," jelasnya.
Lebih lanjut, untuk menurunkan angka kemiskinan, sekaligus menyadarkan kewajiban berzakat, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil menggandeng Baznas Jatim. Ketua Baznas Jatim KH Muhammad Roziqi mengaku, peran Baznas bersama Pemprov Jatim salah satunya mengentaskan kemiskinan serta mengajak masyarakat khusunya ASN berzakat.
"Sejumlah program zakat produktif sudah dirancang sebagai upaya mengentaskan kemiskinan yang bersumber dari dana para muzaki atau pembayar zakat yang diterima oleh Baznas," jelasnya. (sha/gol)
Load more