Lamongan, Jawa Timur - Banjir akibat luapan Bengawan Njero semakin meluas. Selain merendam ratusan rumah di 5 kecamatan dan tambak, banjir juga merendam akses jalan menuju sekolah. Salah satunya akses jalan menuju Sekolah Madrasah Khozainul Ulum di Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah.
Terendamnya akses jalan sepanjang 2 kilometer tersebut mengakibatkan proses belajar mengajar di sekolah terganggu. Para siswa yang hendak menuju sekolah harus menerobos banjir, yang mengakibatkan seluruh pakaian dan peralatan sekolah mereka basah.
Ketinggian air banjir yang merendam akses jalan Desa Bojoasri mencapai lima puluh cm hingga satu meter.
"Kalau banjir yang merendam jalan menuju sekolah sudah hampir tiga hari," kata salah satu guru Madrasah Khozainul Ulum, Abidin, kepada wartawan, Kamis (16/2).
Selain akses jalan menuju sekolah, halaman dan sejumlah ruang kelas juga mulai tergenang banjir akibat luapan Sungai Bengawan Njero. Ketinggian air yang masuk ke ruang kelas setinggi mata kaki orang dewasa.
"Kalau hari ini yang sudah tergenang mulai halaman sekolah dan sejumlah ruang kelas,” ujar Abidin.
"Berangkat jam 6 ke sekolah agar tidak ketinggalan, karena jalan menuju sekolah sudah terendam banjir,” ujar Izam.
Sementara itu, Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan Muhammad Muslimin mengatakan, banjir akibat luapan Bengawan Njero di Lamongan telah melanda setidaknya 20 desa di 5 kecamatan di Lamongan.
Ke 5 kecamatan tersebut yakni Turi, Kalitengah, Karangbinangun, Deket dan Glagah. Selain merendam jalan desa dan tambak, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti gedung sekolah.
"Kami sudah mulai mendistribusikan bantuan untuk para korban banjir akibat luapan Bengawan Njero ini," terang Muslimin. (mmr/hen)
Load more