Madiun, Jawa Timur - Cuaca buruk dan tingginya intensitas hujan sejak dua pekan terakhir mulai berdampak pada naiknya harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Madiun, Kamis (16/2).
Bahkan kini harga cabai rawit sudah tembus 64 ribu rupiah per kilogram. Selain harganya naik, stoknya pun juga terbatas.
Menurut Mariana (40) pedagang sembako di Pasar Pagotan Kabupaten Madiun, harga semua jenis cabai naik sejak dua hari terakhir. Setiap harinya naik antara 1000 hingga 2000 rupiah per kilogram.
Selain cabai rawit, harga cabai keriting juga naik dari 40 ribu menjadi 43 ribu rupiah per kilogram, disusul cabai merah besar naik 37 ribu rupiah dari 32 ribu rupiah per kilogram.
Begitu juga Sunarti (55), pedagang cabai di Pasar Pagotan mengaku dirinya menjual cabai rawit 60 ribu rupiah per kilogram. Harga tersebut sudah naik dari distributor kemarin.
“Saya baru jual 60 mas, naiknya hari ini (16/2), kemarin masih 58. Gak tahu naiknya kenapa, saya ambil dari pedagangnya yang biasa kirim ke sini juga sudah naik,” ujar Sunarti.
Menurut mereka kenaikan harga cabai ini selain dikarenakan stok terbatas juga banyak petani cabai di wilayah Trenggalek dan Ponorogo yang gagal panen akibat cuaca buruk, hujan lebat hingga angin kencang serta banjir.
Sementara itu, selain harga cabai yang merangkak naik, minyak goreng kemasan distribusi pemerintah atau minyakita juga langka di pasaran. Adapun yang tersedia adalah minyak goreng kemasan merk Fortune dan lain sebagainya dengan harga 17 hingga 18 ribu rupiah per bungkusnya.
“Stok minyakkita kosong mas, hanya tinggal minyak merk itu yang ada. Sudah seminggu ini baru sekali saya dapat kiriman itu pun dari swalayan depan situ (Indomaret),” pungkas Mariana. (men/hen)
Load more