"Jadi kalau festival mangrove ya menanam, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove," ujarnya.
Menurut Gubernur Khofifah ketika ada rencana nasional bahwa target 2060 tercapai net zero emission (NZE), maka hampir tiap bulan dirinya selalu menanam mangrove bersama elemen lain di Jawa Timur.
"Karena kita merasa bahwa penanaman dan pemeliharaan sudah kita lakukan dengan sinergitas yang cukup bagus, maka kita memulai festival mangrove dan sudah berjalan tiga kali," tuturnya.
Disebutkan Khofifah, saat ini luasan mangrove di Jawa Timur 1821 hektar. Per hektar kira-kira 3300 pohon sehingga total lebih tujuh juta pohon mangrove di Jawa Timur dan itu setara dengan 48% hutan mangrove se Pulau Jawa. Selain rehabilitasi mangrove, Gubernur Khofifah juga mengatakan bahwa Pemprov Jatim juga melakukan rehabilitasi terumbu karang. Total rehabilitasi terumbu karang tahun 2019-2022 seluas 24,84 ha.
"Jadi ada atau tidak ada festival mangrove kita tetap nandur mangrove. Ayo bersama-sama kita nandur mangrove," jelasnya.
Hlirisasi sangat banyak yang sudah dilakukan , saat festival mangrove Maret nanti, pengunjung boleh melihat salah satu gift dari G20 untuk tamu kepala negara, yakni batik yang bahan warnanya berasal dari mangrove. Ada sirup mangrove, kue, kerupuk berbahan baku mangrove dan sebagainya. Dengan begitu, hal itu semakin meyakinkan betapa bahwa nilai tambah dari mangrove bisa dirasakan oleh masyarakat ketika ada penguatan kreativitas dan inovasi.
Sementara itu Bupati Trenggalek Nur Arifin menambahkan, Gubernur Khofifah meninjau bagaimana hutan mangrove disini. Mengingat ada ratusan hektar hutan mangrove di pesisir Jawa Timur khususnya di pesisir selatan Trenggalek yang ada di wilayah Cengkrong.
Load more