"Ada luka di pelipis kiri, nah saya kordinasi dengan keluarga agar ditindak lanjuti dengan lapor polisi karena ada kejanggalan, namun pihak keluarga menolak dan katanya sudah ikhlas menerima kematian korban dan harap untuk tidak diperpanjang gitu," Imbuhnya.
Suyanto sebagai kepala desa setempat akhirnya tidak berani melakukan hal lebih, karena seluruh keluarga korban sudah menerima kematian korban, dan meminta untuk segera dimakamkan. Bahkan mereka melarang untuk memperpanjang kematian korban dengan lapor polisi.
Polisi yang mendengar desas desus kematian suami dari instruktur senam antar kampung tersebut, Sabtu ((18/2/2023) siang langsung mendatangi rumah korban. Selain memintai keterangan sejumlah saksi, polisi juga menemukan bercak darah di dinding kamar dan tempat tidur korban.
“Runah korban kan berada di perbatasan desa, nah yang melayat tadi juga dari berbagai desa, sehingga mungkin jadi perbincangan akhirnya terdengar polisi,” tandasnya.
Kejanggalan meninggalnya suami dari instruktur senam tersebut juga diungkapkan oleh Miftahul Huda, ketua RT setempat. Bahwasanya ada luka di kepala korban, bahkan darahnya terus keluar dari tempat bekas lukanya dan juga dari telinga. Bahkan mulai dari dimandikan sampai jenazah dimakamkan darah masih keluar.
“Dilihat dari lukanya mas, di bagian pelipis itu terus keluar darah, kalau kata keluarga itu karena luka terbentur pastinya hanya memar gitu loh, tapi ini sampai sobek,” terang Miftahul.
Saat ditanya oleh tetangga , korban meninggal karena terjatuh dari kamar mandinya. Namun hasil pemeriksaan polisi di lokasi, ditemukan ceceran darah di tempat tidur serta dinding kamar.
Load more