Sesuai rencana, plengsengan yang menjadi penahan pondasi bangunan rumah tersebut akan kembali dibangun ulang dengan pondasi lebih kuat yang dilengkapi saluran air.
“Lihat nanti dulu mas, setelah semua dibersihkan nanti saya pikir-pikir dulu mau ngungsi atau bertahan. Karena ini sudah ada bantuan dari BPBD terpal untuk menutup longsoran dan juga menutupi tembok yang jebol sementara waktu,” pungkasnya.
BPBD Kabupaten Magetan mencatat sejak awal bulan Januari hingga pertengahan Februari ini sudah terjadi 32 titik tanah longsor, baik kecil maupun sedang di sejumlah wilayah se kabupaten Magetan.
Beruntung tidak ada korban jiwa selama terjadi musibah tersebut, namun demikian petugas tetap menghimbau kepada warga yang tinggal di zona merah tanah longsor yaitu di kecamatan Panekan, Plaosan, Poncol dan Parang yang berada di lereng pegunungan Lawu untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.
Menyusul cuaca buruk dan hujan ekstrem diprediksi masih akan terjadi hingga akhir bulan Februari. Diketahui, sejak sepekan terakhir di 4 kecamatan yang berada di lereng Gunung Lawu tersebut memang diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejak sepekan terakhir.
Rata-rata tanah longsor di daerah tersebut berupa tanah pekarangan, dan juga talut penahan pondasi rumah, selain itu kontur tanahnya yang terasering sehingga mudah longsor saat terjadi hujan lebat. (men/hen)
Load more