“Acara ini hanya sebagai wujud syukur karena selain panen melimpah juga harapan desa kami bisa menjadi desa wisata khas buah durian terwujud mas, karena tanggal 19 Maret nanti desa kami terpilih mewakili Kabupaten Madiun ikut pameran durian,” imbuhnya.
Diketahui, Desa Suluk Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun merupakan salah satu desa di Madiun yang menjadi desa sentral penghasil durian. Bahkan pohon durian lokal khas Desa Suluk ini diketahui sudah berusia ratusan tahun.
Buah durian lokal khas desa suluk bermacam jenis, pembeli bisa memilih buah yang rasanya manis saja, manis pahit hingga durian yang sensasinya pahit panjang.
Warna daging buahnya pun juga ada 4 jenis, ada warna putih susu, kuning pucat, kuning hingga kuning tua, dimana semua jenis tersebut memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi dibanding durian dari luar daerah.
“Kalau jenisnya banyak mas, soalnya beda pohon itu rasa dan warnanya bisa berbeda-beda. Ada yang manis, manis pahit dan durian dari Suluk ini memiliki kadar alkohol lebih tinggi mas, mungkin karena berada di ketinggian 450 di atas permukaan laut,” pungkasnya.
Harganya pun relatif terjangkau antara 30 ribu hingga 100 ribu rupiah tergantung ukuran besar kecilnya durian. Rencananya melihat antusias masyarakat yang begitu tinggi, tahun depan akan diadakan yang lebih meriah dan lebih banyak durian lagi yang akan dibagikan. (men/gol)
Load more