Gresik, Jawa Timur - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani segera mengkaji pembangunan kolam retensi (waduk penampungan air hujan) di wilayah anak Kali Lamong, Desa Cermen, Kedamean, Gresik. Hal ini disampaikan Yani usai meninjau perbaikan tanggul jebol di Desa Beton, Kecamatan Menganti, Gresik.
Pria yang akrab disapa Gus Yani tersebut datang pada sekitar pukul 15.00 WIB. Di tengah guyuran hujan deras, Bupati Yani didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Dhiannita Tri Astuti melihat langsung aktifitas alat berat yang masih bekerja memperbaiki tanggul yang jebol.
Bupati Yani menjelaskan, sudah dua kali tanggul anak kali Lamong jebol. Pertama di tanggul Desa Cermen, Kecamatan Kedamean. Kemudian dilakukan perbaikan, penguatan tanggul menggunakan material batu kapur atau limestone.
Yang kedua adalah tanggul yang masuk Desa Beton, Kecamatan Menganti, Gresik. Disana tanggul jebol kurang lebih 1 meter. Terlihat alat berat sedang melakukan perbaikan. Di tengah guyuran hujan deras ditargetkan hari ini tanggul sudah teratasi.
"DPUTR mengkaji kebutuhan kolam retensi mudah-mudahaan didengar oleh Pemprov," kata Gus Yani, Selasa (21/2).
Kondisi tanggul di wilayah anak Kali Lamong berupa tanah. Tanggul Desa Cermen dan Desa Beton ini berhadapan. Tanggul tersebut tidak kuat menampung debit air. Karena, ketika sungai Kali Lamong meluap, air yang ada di anak Kali Lamong tidak bisa menuju sungai Kali Lamong, sehingga kekuatan tanggul di anak Kali Lamong bisa jebol sewaktu-waktu.
"Oleh sebab itu, diperlukan kolam retensi," tambahnya.
Pada tahun 2024, Pemkab Gresik membangun kolam retensi di Tambakberas, Cerme. Tanahnya sudah jelas, tanah pemkab, sedangkan untuk di Desa Beton dan Cermen masih perlu dikaji lebih lanjut.
"Di sini tanahnya siapa, kita kaji kolam retensi. Jika tidak ada kolam retensi, kita khawatir kekuatan tanggul," pungkas Gus Yani. (mhb/hen)
Load more