Jawa Timur, tvOnenews.com - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Njero, anak Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rabu (22/2/2023) Februari belum juga surut.
Bahkan banjir kian meluas Kecamatan Kalitengah, Turi, Deket, Glagah, Karangbinangun, Karanggeneng, babat, serta Kecamatan Laren.
Selain menggenangi rumah warga, banjir akibat Luapan sungai Bengawan Njero yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan tersebut juga merendam sejumlah fasilitas umum di wilayah Lamongan, seperti lembaga pendidikan dan jalan poros antar kecamatan dan antar desa.
Seperti yang terjadi di Jalan Desa Simo Sungelebak, ruas jalan tersebut terendam banjir sepanjang satu kilo meter. Selain itu, warga juga mengeluhkan jalan rusak berlubang yang dapat mengakibatkan kendaraan terpeleset saat melewati jalur tersebut.
Ketinggian air banjir yang menggenangi ruas jalan antar kecamatan Karanggeneng menuju kecamatan sukodadi tersebut mencapai 50 cm hingga 70 cm.
"Kami kesulitan melewati jalur tersebut karena banyak jalan yang berlubang serta rusak tertutup air banjir," ungkap Fahmi, pengguna jalan.
Dengan kondisi ini, warga berharap agar pemerintah daerah melalui dinas terkait agar melakukan upaya untuk segera menanggulangi bencana banjir tersebut. Hal itu lantaran banjir yang sudah terjadi satu pekan yang membuat aktifitas warga terganggu.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, hingga Selasa kemarin, terdapat 6.230 rumah warga yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Bengawan Njero.
Banjir juga merendam 19 lembaga pendidikan mulai gedung sekolah yang ada di 8 kecamatan tersebut. Selain itu puluhan kilo meter akses jalan antar desa serta antar kecamatan juga sudah terendam banjir.
"Per tanggal 21 Februari kemarin 6.230 rumah warga dan 19 gedung sekolah yang berada di delapan kecamatan sudah tergenang," ungkap Muslimin, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lamongan. (Mmr/ree)
Load more