Ditekankan Gubernur Khofifah, harmonious partnership tidak bisa hanya dilakukan dengan
pendekatan struktural, tetapi juga harus turut menjaring ide-ide kearifan lokal dari berbagai suku di seluruh daerah yang ada di Jatim. Ketika mereka saling bertemu, sesungguhnya perekat
harmonious partnership semakin terbangun.
Selain itu, sinergitas serta upaya yang sudah dilakukan Pemprov Jatim, diikuti dengan tingkat
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Jatim yang secara prosentase dinilai baik.
“Berdasarkan IDI metode baru tahun 2021 di Jatim mencapai 81,31 persen,” imbuhnya.
Untuk itu, Gubernur Khofifah mengapresiasi melalui kegiatan ini, semakin menumbuhkan rasa
persaudaraan dan kesatuan berbangsa dan bernegara sesama umat manusia. Pra conditioning
seperti ini akan sangat membantu bagaimana sebetulnya meeting of mind diantara seluruh
stakeholder Jawa Timur bersama-sama menjaga suasana aman, tertib, damai dan demokratis.
“Ini format yang bisa menyemai damai, menyemai kasih dalam mewujudkan tertib Pemilu
serentak 2024 mendatang,” tandasnya.
Adapun, beberapa upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jatim untuk mewujudkan Pemilu yang
tertib diantaranya melakukan penyiapan penganggaran untuk pelaksanaan serta untuk
pengamanan Pilkada 2024.
“Dalam keputusan gubernur pada tanggal 2 Februari 2023, ada dukungan pendanaan pilkada
serentak yang sudah selesai. Provinsi Jatim menjadi referensi penyiapan anggaran 2024 karena
sudah selesai pertama kali,” tuturnya.
Load more