Ke depan, Mahfud mengatakan bahwa model atau format cangkrukan yang pertama kali diadakan secara nasional di Jatim, akan diterapkan di provinsi lain.
“Tadi saya sudah minta izin kepada Gubernur Jawa Timur untuk membuat semacam hak cipta atau hak paten bahwa ini akan kita bawa ke provinsi-provinsi lain,” urainya.
Sebagai informasi, kegiatan ini dilakukan sebagai langkah awal untuk memberikan sosialisasi
kepada seluruh masyarakat agar tertib penggunaan media sosial kepada tokoh publik di ruang
publik sehingga Pemilu 2024 mendatang mencegah berita hoax dan hate speech yang berpotensi memecah kesatuan bangsa. Sedangkan tujuan dari kegiatan cangkrukan ini adalah meningkatkan perilaku masyarakat menjadi lebih tertib dalam menggunakan media sosial.
Adapun tema yang akan didiskusikan dalam kegiatan Cangkrukan Gerakan Indonesia Tertib di
Provinsi Jawa Timur adalah Tertib Tahun Politik Untuk Indonesia Maju dan Jaga Integritas Diri
Untuk Satukan Negeri. Pemilihan tema tersebut, bertujuan untuk memberikan persepsi kepada
peserta dan narasumber tentang perlunya peningkatan budaya tertib di masyarakat dalam
mensukseskan tahapan Pemilu Tahun 2024. Utamanya budaya tertib di ruang publik secara
langsung maupun ruang publik di media sosial guna meminimalisir disinformasi Pemilu.
Diskusi dengan gaya cangkrukan itu dihadiri pula oleh Guru Besar Universitas Airlangga Henri
Subiakto, Direktur Jaringan Gusdurian Alissa Wahid, Analis Media Sosial Ismail Fahmi yang
dimoderatori oleh pakar komunikasi Suko Widodo. Terakhir tanggapan dari sisi agama dan
tausiyah oleh Ustad Dasad Latif serta rangkuman hasil diskusi. (sha/hen)
Load more