Pacitan, tvOnenews.com - Leptospirosis merupakan penyakit zonosise yang disebabkan kuman perantaranya oleh bakteri Leptospira Ictherohemorrhagiae. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang tergolong sebagai perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.
Penularan kuman bakteri Leptospira ke manusia dapat terjadi akibat kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri. Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri. Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri juga dapat disebut sebagai penghantar.
"Penderita leptospirosis cenderung mirip dengan gejala penyakit flu, akan tetapi lebih berat serta disertai dengan nyeri pada otot-otot terutama otot betis, serta kulit berwarna kekuningan pada tahap lanjut," jelasnya.
Bahaya dari bakteri Leptospira yang sewaktu-waktu dapat keluar bersama urine sehingga mengontaminasi air dan tanah. Karena di air dan tanah, bakteri tersebut dapat bertahan selama beberapa bulan atau tahun.
Penderita Leptopirosis mengalami kondisi berat ketika seseorang terindikasi muncul batuk, sesak, tidak keluar urine, timbul perdarahan.
"Jika tidak segera tertangani medis dengan tepat, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan organ (ginjal, otot jantung, sistem saraf) bahkan mengancam nyawa," jelasnya.
Sedangkan, perlu diwaspadai bahwa saat ini varian bakteri yang tengah merebak di Pacitan terbanyak adalah varian jenis bakteri Leptospira Icterohemorrhagiae. Bakteri jenis tersebut ketika sudah masuk dalam saluran organ dalam manusia seperti ginjal dan jantung, paru-paru atau organ dalam lainnya pada fase 2 pekan, tingkatan ancaman kematian terhadap penderita sangat tinggi sebesar mencapai 40 persen. (asw/hen)
Load more