Lumajang, tvOnenews.com - Upaya pencarian terhadap Fatoni (16) salah satu santri Ponpes Bustanul Ulum Desa Banyuputih Kidul, Kecamatan Jatiroto, Lumajang, terus dilakukan oleh Trc BPBD setempat, dengan menggunakan satu unit perahu karet.
Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Lumajang, Yudi Cahyono mengatakan jika proses pencarian ini di fokuskan pada titik awal korban dilaporkan hanyut terseret arus, hingga jarak 500 meter ke bawah dengan menyusuri aliran sungai.
“Kita lakukan upaya lanjut untuk melakukan pencarian terhadap korban hilang. Fokusnya, dititik awal korban dilaporkan hanyut hingga jarak 500 meter di bawahnya. Selain pakai perahu karet untuk membuat ombak, tim juga turun dengan menyisiri aliran sungai,” kata Yudi, Rabu (1/3).
Tim yang di terjunkan sejak pukul 13.30 WIB ini, mengalami kesulitan saat melakukan upaya pencarian akibat kondisi arus sungai yang cukup deras, serta banyaknya ranting dan duri tanaman bambu yang menjorok ke dalam sungai.
“Kendalanya selain arus yang deras, disepanjang sungai ini banyak ranting dan duri bambu (carang), sehingga tim kesulitan menjangkau titik-titi yang dimungkinkan posisi korban berada,” jelasnya.
Pantauan tim tvOnenews.com di lokasi, selain ratusan warga yang datang, juga benyak terdadapat santri yang ikut memantau proses pencarian, meskipun hujan lebat sedang terjadi.
Muhammad Rofi’i, salah satu santri terlihat tak henti-hentinya memanjatkan do’a dengan harapan korban segera ditemukan.
“Kasihan, anaknya pendiam dan pandai bergaul. Tadi kalau tahu akan ke sungai pasti dilarang. Mereka tidak ijin pihak pondok,” ujarnya.
Hingga pukul 17.00 WIB, upaya pencarian belum membuahkan hasil sehingga diputuskan untuk dihentikan sementara dan dilanjutkan besok pagi.
“Untuk pencarian hari ini belum membuahkan hasil, kita hentikan sementara dan dilanjutkan besok pagi. Kita juga akan berkoordinasi dengan Basarnas Pos Jember untuk upaya pencarian selanjutnya,” pungkas Yudi.
Sebelumnya, sekitar pukul 12.10 Wib, Fatoni (16) bersama 4 santri lainya tanpa seijin pihak Ponpes, pergi ke sungai untuk mencuci karpet kamar pondok. Usai mencuci, kelima santri langsung mandi di sungai yang arusnya cukup deras.
Naas, korban yang diduga tidak bisa berenang tersebut tiba-tiba terseret derasnya arus dan langsung hilang. Teman-teman korban sempat melakukan pencarian namun belum membuhakan hasil dan langsung melaporkan kejadian ini ke pihak Ponpes. (wso/gol)
Load more